Nasional, gemasulawesi – Ganjar Pranowo memulai perjalanan hidupnya dengan penuh perubahan dan tantangan yang membentuknya menjadi pribadi yang kuat dan berkomitmen.
Ketika memasuki jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), Ganjar Pranowo dan keluarganya mengalami perpindahan tempat tinggal ke Kutoarjo.
Keputusan ini diambil untuk mengikuti tempat tugas ayah Ganjar Pranowo, yang merupakan seorang anggota kepolisian.
Baca juga: Menyelami Kekuatan Intelektual Prabowo Subianto Melalui Karya Tulisnya yang Menggetarkan Hati
Dalam lingkungan baru ini, Ganjar melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 1 Kutoarjo, yang kini dikenal sebagai SMP Negeri 3 Purworejo.
Setelah menyelesaikan pendidikan di tingkat SMP, Ganjar melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Bopkri 1 Yogyakarta.
Di masa SMA ini, ia aktif terlibat dalam kegiatan kepramukaan dan menjadi bagian dari Dewan Ambalan.
Baca juga: Menyelami Kekuatan Intelektual Prabowo Subianto Melalui Karya Tulisnya yang Menggetarkan Hati
Kepramukaan memberikan pengalaman berharga dalam kepemimpinan dan kerja tim, yang kemudian menjadi landasan bagi perkembangan masa depannya.
Pada akhir dekade 1980-an, menjelang kelulusan SMA, ayah Ganjar pensiun dari dinas kepolisian.
Kondisi ini mendorong Ganjar dan keluarganya untuk mencari cara untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
Ibunya memutuskan untuk membuka sebuah warung kelontong, sementara Ganjar sendiri sempat terlibat dalam berjualan bensin di pinggir jalan.
Pengalaman ini mengajarkan Ganjar tentang arti kerja keras dan perjuangan untuk mencapai tujuan.
Setelah berhasil menyelesaikan pendidikan menengahnya, Ganjar Pranowo melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi dengan berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM).
Selama masa kuliah, Ganjar tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler.
Ia bergabung dengan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan terlibar dalam kegiatan pecinta alam.
Selain itu, ia pernah melatih siswa di dua sekolah, yakni SMA Negeri 8 Yogyakarta dan SMA Negeri 1 Sewon, Bantul.
Dalam perannya sebagai pelatih, Ganjar berbagi pengetahuan dan keterampilan kepada generasi muda.
Namun, perjalanan kuliah Ganjar tidak selalu mulus.
Ia menghadapi tantangan keuangan yang cukup serius, sehingga terpaksa harus cuti kuliah selama dua semester.
Keterbatasan ekonomi menjadi hambatan dalam mengejar pendidikan tingginya.
Meskipun demikian, Ganjar tidak menyerah dan tetap gigih dalam mengejar cita-citanya.
Setelah menyelesaikan gelar sarjana, Ganjar Pranowo juga meraih gelar S2 (master) di jurusan Ilmu Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.
Pendidikan lanjutan ini memberikan landasan yang kuat dalam pemahamannya tentang ilmu politik dan kebijakan publik.
Selama masa kuliahnya, Ganjar mengakui bahwa ia memiliki hobi yang tidak lazim, yaitu demonstrasi.
Aktivitas demonstrasi ini mencerminkan keterlibatannya dalam isu-isu sosial dan politik yang ia anggap penting.
Baca juga: Membongkar Citra Pribadi Prabowo Subianto dalam Kampanye Pemilihan Umum
Ia pernah terlibat dalam demonstrasi yang menentang kebijakan rektor UGM pada periode 1986-1990, Koesnadi Hardjasoemantri.
Selain itu, Ganjar juga turut serta dalam demonstrasi menolak penggusuran lahan untuk proyek Waduk Kedungombo.
Demonstrasi-demonstrasi ini menunjukkan ketertarikannya terhadap perubahan sosial dan politik di masyarakat, serta komitmennya dalam berpartisipasi dalam isu-isu yang ia yakini.
Baca juga: Membongkar Citra Pribadi Prabowo Subianto dalam Kampanye Pemilihan Umum
Perjalanan hidup Ganjar Pranowo adalah bukti dari tekad, kerja keras, dan semangat juangnya dalam menghadapi tantangan yang datang dalam hidupnya.
Dari awal yang sederhana dan perpindahan tempat tinggal hingga perjuangan untuk mengejar pendidikan tinggi, ia telah tumbuh menjadi seorang pemimpin yang berdedikasi dan memiliki pemahaman mendalam tentang berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Cerita hidupnya memberikan inspirasi bagi banyak orang yang menghadapi kesulitan, menunjukkan bahwa dengan tekad yang kuat, perjuangan dan pendidikan yang kuat, seseorang dapat mencapai hal-hal besar dalam hidupnya. (*/Riski Endah Setyawati)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News