Ratusan Rumah di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan Terancam Rusak Karena Abrasi

<p>Ket Foto: Ilustrasi rumah rusak karena abrasi (Foto/Facebook Suduik Minang)</p>
Ket Foto: Ilustrasi rumah rusak karena abrasi (Foto/Facebook Suduik Minang)

Sulawesi Selatan, gemasulawesi – Ratusan rumah di Dusun Kalumpang Barat dan Dusun Bungung-bungung, Desa Bontosunggu, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan terancam rusak karena abrasi. Kepala Desa Bontosunggu Kamiluddin melalui keterangan di Makassar membenarkan hal ini pada Senin 16 Januari 2023.

Menurutnya abrasi di tempatnya sudah berlangsung cukup lama. Sampai sekarang, ratusan rumah warga teracam rusak karena abrasi.

Baca: Sempat Kisruh, Ini Dia Sosok PJ Sekda Sulawesi Selatan yang Baru Dilantik

“Biasanya ombak disini besar, akhir tahun baru ini kejadiannya ombak sekitar 5 meter dan mencapai aspal,” ujarnya.

Ia menjelaskan, akibat abrasi tersebut menggerus lahan pemukiman warga hingga sejauh 10 meter di atas permukaan laut. Bahkan, rumah penduduk di sepanjang pantai terancam rusak.

Baca: Pemerintah Sulawesi Selatan Tangani Puluhan Kilometer Jalan Lalu Lintas Harian Rata-Rata

Air laut hampir mendekati rumah warga.Untuk meminimalisir dampak abrasi, warga mengaku mengambil karung pasir lalu membangun bendungan di belakang rumah untuk pemecah gelombang.

Ada juga beberapa rumah warga yang diikat dengan tali sebagai pembatas. Kamaludin menyebutkan, selaku pemerintah desa daapat memberikan solusi terkait masalah ini.

Baca: Pemerintah Sulawesi Selatan Bakal Gunakan Modifikasi Rekayasa Cuaca Untuk Kurangi Curah Hujan Tinggi

Sebab tidak bisa membangun pemecah gelombang dengan uang desa karena anggaran terbatas. .Dia khawatir jika abrasi ini terus mengerus kawasan pemukiman warga, akibatnya akan sangat parah.

“Kalau tidak segera diselesaikan, ada kemungkinan rumah warga dirusak,” ujarnya. Gelombang tinggi. “Saya sudah menginformasikan kepada warga bahwa mereka bisa mengungsikan tetangga atau keluarganya lebih awal saat gelombang tinggi karena kita tidak tahu kapan gelombang besar datang,” katanya.

Baca: Selama Tahun 2022 Ditemukan Puluhan Ribu Kasus Tuberculosis di Sulawesi Selatan

.”Saya berharap pemerintah pusat atau daerah akan membantu kami,” tutup Kamiluddin.

Diketahui abrasi adalah proses pengikisan pantai yang disebabkan oleh kekuatan gelombang laut dan arus laut yang merusak atau arus pasang surut.

Abrasi tersebut biasa dikenal dengan abrasi pantai. Kerusakan pantai akibat abrasi ini disebabkan oleh terganggunya keseimbangan alam kawasan pesisir. (*/NRL)

Editor: Muhammad Azmi Mursalim

Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News

...

Artikel Terkait

wave

Mengawali Awal Tahun Kemenkumham Sulawesi Tengah Lakukan Penandatanganan Pencanangan Zona Integritas

Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham) wilayah Sulawesi Tengah mengawali awal tahun dengan penandatanganan pencanangan Zona Integritas (ZI).

Pengerjaan Reklamasi di Manado Terhambat Sebab Ditolak Sejumlah Warga

Namun pengerjaan proyek reklamasi di Manado itu mendapat penolakan dari sejumlah warga. Buntut dari penolakan pengerjaan proyek terhambat

Pelaku Pembusuran di Donggala Ditangkap, Korban Sempat Alami Penganiayaan, Polisi Ungkap Motifnya

Tim Buser Paneki Satreskrim Polres Donggala berhasil menangkap terduga Pelaku Pembusuran di Donggala, pelaku dibantu 4 rekannya.

Dandim Jamin Keamanan GNI: Situasi Sudah Kondusif, GNI Bisa Segera Beroperasi Kembali

Dandim Jamin Keamanan GNI pasca bentrok antar karyawan yang mengakibatkan tewasnya 2 pekerja, seoreang TKA dan seorang lagi TKI.

Tahun 2023 Ini Pemprov Sulsel Fokus Pengerjaan Ruas Jalan Tanabatue-Sanrego-Palattae

Tahun 2023 ini Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan fokus pengerjaan ruas jalan Tanabatue-Sanrego-Palattae di Kabupaten Bone.

Berita Terkini

wave

Janggal, Kejati Sulteng Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Dugaan Gratifikasi 500 Juta Tiga Proyek Jalan di Parigi Moutong

Sudah disita Kejati ratusan juta dana dugaan hasil gratifikasi, tapi anehnya belum ada tindaklanjut dari pihak kejaksaan.

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.


See All
; ;