gemasulawesi.com – Berita Terkini Indonesia Hari Ini
Berita Terupdate dan Terkini Indonesia, Sulawesi Tengah, Palu, Poso, Parigi Moutong
Seorang Wanita Telah Dibebaskan Dari Penyandaraan di Papua Nugini
Internasional,gemasulawesi – Seorang wanita yang menjadi korban penyandraan di Papua Nugini telah dibebaskan sedangkan seorang profesor Australia dan dua peneliti lokal masih disekap oleh kelompok bersenjata di dataran tinggi terpencil negara itu.
Tiga tawanan yang tersisa diyakini dalam keadaan sehat, meski ditahan di medan yang sulit.
“Pelepasan satu tawanan perempuan Papua Nugini adalah hasil yang positif, dan negosiasi berlanjut untuk pembebasan yang aman dari dua perempuan Papua Nugini yang tersisa dan warga negara laki-laki Selandia Baru,” kata komisaris polisi, David Manning, dalam sebuah pernyataan.
Baca : Tiga Warga Australia Menjadi Korban Tewas Akibat Gempa Turki
Diyakini bahwa profesor yang memiliki kewarganegaraan Selandia Baru tetapi merupakan penduduk Australia, sedang melakukan penelitian di dekat Gunung Bosavi dengan lulusan dan pemandu Universitas Papua Nugini ketika mereka dilaporkan dihadang oleh para penculik bersenjata pada hari Minggu.
Mereka memindahkan sandera antar desa di daerah itu, kata asisten komisaris polisi untuk Western End, John Kale.
Dia khawatir para sandera bisa dipindahkan lagi melalui desa dan hutan lebat. Para penculik yang menyandera korban menuntut pembayaran sejumlah uang dari Pemerintah Papua Nugini dan Pemerintah Australia.
Baca : Raja Charles III Tidak Akan Tampil di Uang Kertas $5 Australia
Manning menggambarkan orang-orang bersenjata itu sebagai “oportunis” dan situasinya “sensitif”.
Negosiasi sedang berlangsung “untuk mencari resolusi damai”.
Tapi Manning mengatakan para penculik akan ditanggapi dengan “tanggapan keamanan cepat” jika ada orang yang ditahan terluka.
Baca : Puluhan Ribu Orang Melakukan Unjuk Rasa Peringatan Hari Nasional Australia
Kegagalan untuk mematuhi dan menolak penangkapan “dapat merugikan para penjahat ini”.
Misionaris telah bekerja dengan polisi di lapangan dan telah berbicara dengan profesor melalui telepon satelit, menurut laporan.
“Kami terus bekerja untuk memperkuat jalur komunikasi, yang tetap menjadi aspek menantang dari operasi ini,” kata Manning.
Baca : Saat Semua Orang Tertidur Maluku Diguncang Gempa, Getarannya Terasa Sampai Australia
Dia juga memperingatkan pengguna media sosial dan administrator platform media sosial untuk tidak memposting informasi palsu tentang operasi keamanan.
Ini terjadi setelah rumor tidak benar yang mengklaim bahwa personel militer asing terlibat dalam operasi tersebut mulai beredar di media sosial.
“Sirkulasi berita palsu dapat mempersulit operasi keamanan yang mengarah pada hasil yang tragis, dan saya meminta orang-orang yang menggunakan media sosial dan administrator untuk tidak memposting informasi yang belum diverifikasi oleh sumber resmi.”
Baca : 25 Tempat Wisata di Makassar yang Wajib Dikunjungi
Manning mengatakan operasi untuk membebaskan para tawanan berada di bawah komando polisi PNG, bersama pasukan pertahanan negara dan badan keamanan domestik.
“Karena salah satu tawanan adalah warga negara Selandia Baru dengan tempat tinggal Australia, Komisi Tinggi kedua negara terus diberi pengarahan tentang situasi tersebut.” (*/Siti)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News