Bola, gemasulawesi– Erling Haaland hanya bermain selama 45 menit saat melawan Leicester City pada hari Sabtu, tetapi dengan waktu itu sudah cukup bagi striker Manchester City tersebut untuk mencetak rekor lainnya.
Sebelum laga melawan Leceister City dia sudah mengoleksi total 30 gol, kemudian dia bisa mencetak 2 gol tambahan hanya dalam waktu 25 menit di Stadion Etihad.
Gol pertamanya adalah penalti dan yang kedua merupakan penyelesaian akhir yang halus atas Daniel Iversen di gawang Leicester.
Dengan total 32 gol itulah sudah mampu menyamai rekor Mohamed Salah untuk gol terbanyak dalam 38 pertandingan di Liga Premier, yang mana Salah dulu mencatatkannya pada 2018 lalu.
Hanya Andy Cole dan Alan Shearer yang mencetak lebih banyak gol dalam satu musim (34), dan mereka memiliki 42 pertandingan untuk melakukannya.
Meski demikian Manchester City masih memiliki 8 pertandingan tersisa di Liga Premier musim ini, sementara pertandingan di Liga Champions dan Piala FA akan menambah angka itu menjadi 14.
Hal itu akan meningkatkan kemungkinan Haaland bisa melampaui musim, sebagai pencetak gol terbanyak dalam sejarah sepak bola di Inggris.
Belum ada yang pernah menyentuh 60 gol di liga, seperti Dixie Dean untuk Everton pada 1927/1928.
Tetapi Erling Haaland secara teori, bisa lebih baik dari 63 golnya di semua kompetisi. Sekarang ini dia telah mencetak 47 gol dalam 40 pertandingan dengan rata-rata 1,18 gol per pertandingan,
Jika itu terus berlanjut pada 14 pertandingan lagi, maka dia kemungkinan akan bisa mengakhiri musim dengan total 64 gol.
Pep Guardiola sebagai manajer dari Manchester City juga menginginkan pemainnya itu mencetak rekor dan banyak gol lagi untuk memenangkan gelar.
“Saya ingin dia (Haaland) memecahkan semua rekor. Itu berarti dia mencetak banyak gol dan itu membantu, tapi saya pikir yang dia harapkan adalah memenangkan gelar dan berada di sana” kata Pep Guardiola.
Sebab masih ada 8 pertandingan lagi dalam Liga Premier, dia ingin Haaland berhati-hati dan tidak harus bermain dalam waktu penuh 90 menit. Supaya tidak mengami cedera.
Pep Guardiola juga mengatakan staf klub memantau Erling Haaland 24 jam sehari, untuk memastikan dia tetap fit untuk pertandingan yang bisa diakhiri dengan tiga trofi.
Dia juga tidak akan meminta maaf, karena memberi pemain itu banyak istirahat dan hanya bisa bermain untuk babak pertama melawan Leicester City.
Intinya, Pep Guardiola tidak ingin musim 2022/2023 hanya dikenang karena gol-gol Haaland, tetapi dia ingin musim ini dikenal sebagai tahun treble Manchester City.
Memenangkan Liga Premier, Liga Champions, dan Piala FA akan menyamai prestasi yang hanya dicapai sekali sebelumnya, oleh Manchester United pada tahun 1999.
Hampir 25 tahun berlalu, penggemar United masih hanya mengatakan “99” sebagai singkatan untuk musim terhebat dalam hidup mereka.
Mungkin dalam seperempat dekade lagi, giliran penggemar City yang akan masih mengenang dengan antusias tentang “23”.
Di masa lalu, Pep Guardiola mengatakan memenangkan Liga Premier, Liga Champions, dan Piala FA di musim yang sama adalah mustahil.
Tidak ada yang mengira juga, apabila akan ada striker yang mendekati angka, yang diraih Dean hampir 100 tahun lalu.
Mungkin Haaland tidak mendekati 63 gol, dan City mungkin bisa saja mengakhiri musim tanpa apa-apa.
Tapi setidaknya untuk sekarang, mereka masih punya potensi meraih Treble Winner selama mereka masih tetap hidup dalam perburuan tiga gelar besar tersebut.