gemasulawesi.com – Berita Terkini Indonesia Hari Ini
Berita Terupdate dan Terkini Indonesia, Sulawesi Tengah, Palu, Poso, Parigi Moutong
BI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Lebih Rendah dari Krisis Ekonomi Global
Ekonomi, gemasulawesi – Bank Indonesia (BI) memperkirakan potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 lebih rendah dari perkiraan akibat krisis ekonomi global. Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo tak memungkiri gejolak ekonomi global akan mempengaruhi situasi ekonomi Indonesia tahun depan. Apalagi Indonesia adalah negara dengan ekonomi terbuka.
“Kita adalah negara ekonomi terbuka, sehingga tidak mungkin tidak berdampak pada Indonesia. Hal ini terlihat dari pertumbuhan tahun 2023 yang lebih rendah dari perkiraan awal, ” ujar Dody.
BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 antara 4,5% dan 5,3% year-on-year atau YoY. Namun, itu akan melambat ke titik tengah kisaran target.
Baca: Momen Unik Messi Bertukar Jersey dengan Pemain Timnas Australia
Gubernur BI Perry Warjiyo memang pernah mengungkapkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI perhitungan pertumbuhan ekonomi tahun 2023 hanya di urutan 4,37% YoY, salah satu penyebab ketidakpastian tersebut.
Dampak ketidakpastian global ini akan mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia, karena permintaan yang lebih rendah dari negara-negara mitra dagang. Selain itu, ekspor merupakan salah satu komponen pertumbuhan ekonomi.
Meski demikian, Dody optimistis situasi ini tidak akan membawa Indonesia ke jurang resesi. Memang, meskipun ekspor mungkin melambat, komponen pertumbuhan ekonomi lainnya tetap kuat.
Baca: Madrasah Alkhairat Parigi Gelar Reuni Akbar ke- II
Pertama, konsumsi rumah tangga dan investasi diperkirakan akan meningkat seiring dengan mobilitas masyarakat yang relatif kembali seperti sebelum pandemi Covid-19. Kedua, aliran modal asing akan tetap berasal dari ekspor, meskipun lebih kecil dibandingkan tahun 2021 dan 2022.
“Neraca perdagangan masih surplus,” ujar Dody.
Ketiga, inflasi sudah melambat. Dengan demikian, daya beli masyarakat relatif terjaga sehingga mendorong konsumsi rumah tangga.
Baca: Puluhan Bangunan Rusak Akibat Terdampak Gempa di Garut
Dody bangga, kondisi ini merupakan hasil koordinasi dan sinergi antara BI dan pemerintah. Berbagai kombinasi kebijakan yang diterapkan oleh kedua otoritas tersebut mungkin telah mendukung pertumbuhan Indonesia untuk mempertahankan kekuasaan.
“Kuncinya adalah sinergi, kolaborasi, dan inovasi. Tetap disini. Berkolaborasi dengan teman-teman (otoritas) lainnya agar ekonomi Indonesia terus tumbuh,” katanya.-tegasnya.
Selain itu, Dody memprediksi beberapa negara akan memasuki resesi tahun depan. Antara lain Amerika Serikat (AS), negara-negara Eropa dan beberapa negara berkembang. (*/NRU)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News