Sulawesi Utara, gemasulawesi – Pada tanggal 12 November 2023, Sulawesi Utara deprediksi akan mengalami dampak cuaca ekstrem. Wilayah-wilayah di Sulawesi Utara yang diperkirakan terdampak melibatkan sejumlah daerah diantaranya Bitung, Minahasa, Minahasa Selatan dan Bolmong Selatan.
Namun meski demikian, beberapa daerah di Sulawesi Utara tetap berpotensi mendapatkan curah hujan, mulai dari hujan ringan hingga hujan lebat, terutama pada siang hari.
Daerah-daerah ini mencakup Air Madidi, Bitung, Boroko, Lolak, Manado, Ratahan, Tomohon dan Tondano, sebagaimana disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Penting untuk mencatat bahwa prakiraan cuaca ini memberikan gambaran perkiraan situasi atmosfer pada tanggal tersebut dan bersifat prediktif.
Artinya, kondisi cuaca dapat berubah sesuai perkembangan faktor-faktor alam yang dapat memengaruhi.
BMKG memperkirakan bahwa pada siang hari, curah hujan di Sulawesi Utara dapat melibatkan wilayah Air Madidi, Bitung, Boroko, Lolak, Manado, Ratahan, Tomohon dan Tondano.
Baca juga: Detail Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan pada 11 November 2023, Palopo Bersiap Diterpa Hujan Ringan
Sementara itu, pada malam hari, hujan diproyeksikan dapat mengguyur wilayah Bitung, Boroko, Lolak, Manado, Ratahan, Tomohon dan Tondano.
Peran BMKG dalam memberikan informasi cuaca ini sangat penting dalam membantu masyarakat dan pihak berwenang untuk mempersiapkan diri dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.
Pemahaman terhadap prakiraan cuaca memungkinkan adanya perencanaan yang matang untuk menghadapi potensi dampak cuaca ekstrem.
Baca juga: Detail Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan pada 11 November 2023, Palopo Bersiap Diterpa Hujan Ringan
Daerah-daerah seperti Bitung, Minahasa, Minahasa Selatan dan Bolmong Selatan, yang diperkirakan terdampak, perlu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan.
Upaya mitigasi dan rencana evakuasi mungkin perlu dipertimbangkan untuk mengurangi risiko dan meminimalisir dampak buruk dari cuaca ekstrem yang mungkin terjadi.
Di sisi lain, untuk wilayah-wilayah yang berpotensi mendapatkan curahan hujan, kesiapsiagaan masyarakat sangat penting.
Langkah-langkah seperti pemantauan sungai dan drainase, serta peringatan dini terhadap potensi banjir, dapat membantu mengurangi risiko dan melindungi keamanan masyarakat.
Sebagai bagian dari persiapan menyeluruh menghadapi kondisi cuaca yang tidak pasti, komunikasi yang efektif antara BMKG, pemerintah daerah dan masyarakat menjadi kunci.
Informasi yang jelas dan akurat akan memandu pengambilan keputusan yang tepat dan keterlibatan aktif semua pihak akan meningkatkan kemampuan bersama untuk merespons dengan efektif terhadap perubahan cuaca yang mungkin terjadi.
Dengan demikian, prakiraan cuaca dari BMKG mengenai dampak cuaca ekstrem di Sulawesi Utara pada 12 November 2023 menjadi fondasi untuk memahami dan mengelola potensi risiko.
Hal ini memungkinkan semua pihak yang terlibat untuk mengambil langkah-langkah preventif yang diperlukan dan memastikan kesiapsiagaan yang memadai untuk melindungi masyarakat dan aset-aset di wilayah tersebut. (*/Riski Endah Setyawati)