gemasulawesi.com – Berita Terkini Indonesia Hari Ini
Berita Terupdate dan Terkini Indonesia, Sulawesi Tengah, Palu, Poso, Parigi Moutong
BPS Sulteng Rilis Data Indeks Harga Konsumen Bulan Februari 2023, Palu dan Luwuk Jadi Patokan
Sulawesi Tengah, gemasulawesi – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah akhirnya merilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk bulan Februari 2023.
Data tersebut berdasarkan hasil survey dari 2 kota, yakni Kota Palu dan Luwuk, yang digunakan sebagai patokan untuk mewakili kota yang ada di Sulawesi Tengah.
Kepala BPS Sulawesi Tengah, Simon Sapary, mengungkapkan bahwa data IHK untuk bulan Februari 2023 mengalami kenaikan dan penurunan untuk beberapa produk.
Baca: Mulai 21 Februari 2023, Transaksi Solar di Sulawesi Tengah Wajib Pakai Barcode
“Ada beberapa produk yang mengalami kenaikan dan penurunan harga, itu yang membuat data jadi bervariasi,” jelas Simon Sapary.
Dari hasil survey dapat dilihat bahwa beberapa kelompok produk mengalami penurunan, diantaranya: kelompok transportasi sebesar 0,85 %, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,49 persen).
Selain itu kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya serta kelompok pakaian dan alas kaki juga mengalami penurunan sebesar 0,30 % dan 0,16 %.
Baca: Pacu Kesejahteraan, Wagub Sulteng Gulirkan Bansos
Adapun kelompok produk yang mengalami kenaikan adalah kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,13%.
Ada juga kenaikan pada kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,04 %, dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,03 %.
Sedangkan untuk kelompok kesehatan, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, kelompok pendidikan serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran relatif tidak mengalami perubahan harga.
Diketahui, data IHK adalah suatu indikator ekonomi untuk mengukur perubahan harga produk (barang/jasa) yang sering digunakan oleh masyarakat.
Indikator yang digunakan didasari pada hasil Survey Biaya Hidup (SBH) yang dilakukan BPS pada tahun 2018.
Indikator tersebut mencakup 5 metodologi survey dan 11 kelompok komoditas serta melibatkan 90 kota di Indonesia. (WT/AS)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di: Google News