gemasulawesi.com – Berita Terkini Indonesia Hari Ini
Berita Terupdate dan Terkini Indonesia, Sulawesi Tengah, Palu, Poso, Parigi Moutong
Dandim Jamin Keamanan GNI: Situasi Sudah Kondusif, GNI Bisa Segera Beroperasi Kembali
Morowali Utara, gemasulawesi.com – Dandim Jamin Keamanan GNI pasca bentrok antar karyawan yang mengakibatkan tewasnya 2 pekerja.
Komandan Kodim Morowali dan Morowali Utara Letkol Inf Constantinus Rusmanto mengatakan, situasi sudah terkendali di area produksi PT GNI.
“Suasana di dalam PT GNI kini kondusif. Mari sebarkan di masyarakat agar tidak ada yang takut dan berencana meninggalkan tempat kerjanya, agar GNI dapat segera kembali beraktivitas,” ujar Dandim saat rapat dengan kecamatan Petasia, Senin 16 Januari 2023 siang.
BACA: Kerusuhan di PT GNI, 71 Pekerja Lokal Ditahan tapi TKA Belum, Polisi: Semua Masih Didalami
Menurut Dandim, masih ada rumor bahwa suasana di GNI masih tegang.Itu tidak benar.
“Jaminan keselamatan ini juga harus diperluas ke daerah lain karena setelah kecelakaan itu jujur saja sangat mempengaruhi investasi besar di Morowali,” ujarnya.
Usai Dandim Jamin Keamanan GNI, kini perusahaan dan pemerintah terkait melakukan upaya pemulihan.
BACA: Kronologi Rusuh Karyawan PT GNI, Telan Korban Jiwa dan Alat Berat Perusahaan Dibakar
Terkait upaya pemulihan, kata Dandim, yang terpenting adalah adanya pendampingan dari camat dan kepala desa untuk memanggil warga dan tokoh masyarakat termasuk para pendatang di wilayahnya masing-masing, jangan sampai disebabkan oleh permasalahan negatif yang beredar.
“Itu sebenarnya aksi damai yang dilakukan oleh para pekerja tetapi dimotivasi oleh kepentingan lain. Ada tindakan mnghadirkan konfil SARA di Morut maupun antara TKA dan WNI,” ujarnya.
“Saya minta kepada camat dan lurah untuk membantu mencegah masalah seperti ini,” tambahnya.
Dandim mengatakan, anjloknya GNI pada Sabtu 14 Januari 2023, berdampak signifikan terhadap kepercayaan investor, terutama perusahaan besar yang berinvestasi di Morowali dan Morut.
Dia khawatir tindakan anarkis di GNI telah memaksa GNI untuk menutup operasi.
“Ini berdampak sangat signifikan, tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi masyarakat. Saya sudah lihat, warung dan warung yang ditempati sebelumnya, semuanya sepi. Wisma-wisma juga kosong dan banyak lainnya orang telah dipengaruhi oleh bisnis mereka,” kata Dandim lagi.
BACA: Bentrok Karyawan PT GNI Telan Korban Jiwa, Kapolda Sulteng Akui Pengaman Sangat Minim
TNI, kata Dandim, siap mendukung Polri dan aparat keamanan lainnya untuk menciptakan suasana yang kondusif, baik di dalam wilayah operasi GNI maupun di sekitar lokasi industri.
Sementara itu, Kapolres Morut, AKBP Imam Wijayanto mengatakan, pihaknya menambah personel pengamanan, bahkan siap mengarahkan personel dari dsaerah lain jika dibutuhkan.
Wakapolda Sulteng, Brigjen Pol Herry Santoso tiba di Kolonodale dengan helikopter dari kota Palu untuk memimpin langsung pemulihan keamanan ke PT. RNB agar aktivitas masyarakat dan operasional bisnis dapat segera kembali normal.
BACA: Dua Tewas Dalam Bentrok Antar Karyawan WNA vs WNI di PT GNI
Direktur PT.GNI HRGA Muknis Basri Assegaf memuji cepatnya aparat menangani hal tersebut sehingga situasi dapat segera dikendalikan dan dinormalisasi.
“Kami berharap dapat beroperasi secara normal lagi dalam beberapa hari ke depan,” ujarnya.
DIa meminta dukungan kepala desa klub tambang untuk bersosialisasi dengan warga agar mereka bisa menjaga ketersediaan GNI.
BACA: Situasi Mencekam di PT GNI Akibat Bentrok Pekerja Asal China dengan WNI
“Saya melihat orang yang melakukan tindakan anarkisme itu bukan pegawai desa sekitar tambang, tapi dari luar, saya tidak tahu dari mana asalnya,” kata Muknis.
PT GNI adalah bagian dari Proyek Strategis Nasional Indonesia di Bidang Hilir Pertambangan dan Batubara, yang telah menginvestasikan sekitar US$3 miliar atau sekitar Rp40 triliun untuk membangun nikel menjadi feronikel dan berbagai produk nikel jadi. (*/Hakir)
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News