Dinas Lingkungan Hidup Kembangkan Rumah Kompos Parigi Moutong

<p>Rumah Kompos- Dinas Lingkungan Hidup Parigi Moutong mengembangkan Rumah Kompos. Hal itu diungkapkan Kepala DLH Parimo, Mohammad Irfan di kantor DLH Parimo, Selasa 18 Februari 2020. GemasulawesiFoto/Rafii.</p>
Rumah Kompos- Dinas Lingkungan Hidup Parigi Moutong mengembangkan Rumah Kompos. Hal itu diungkapkan Kepala DLH Parimo, Mohammad Irfan di kantor DLH Parimo, Selasa 18 Februari 2020. GemasulawesiFoto/Rafii.

Parigi moutong, gemasulawesi.comDinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) mengembangkan pemanfaatan Rumah Kompos.

“Rumah Kompos DLH Parigi Moutong berfungsi untuk menanggulangi sampah-sampah organik yang ada di Kota Parimo,” ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Parigi Moutong, Mohammad Irfan di kantor DLH Parimo, Selasa, 18 Februari 2020.

Sasaran berikutnya lanjut dia adalah memanfaatkan hasil atau produk dari Rumah Kompos Parigi Moutong ke arah komersil. Penjualan produk pupuk kompos untuk keperluan perkebunan dan pertanian.

Ia mengklaim, telah banyak yang memesan pupuk hasil olahan Rumah Kompos Parimo. Bahkan, ada yang memesan hingga berjumlah dua sampai tiga ton. Untuk memenuhi pesanan itu, sampai berbagi dengan pemerintah kelurahan.

Hingga saat ini, DLH Parimo sudah mempunyai alat kompos di dua tempat. Masing-masing ditempatkan di halaman belakang kantor DLH dan Tempat Pembuangan Sementara (TPS).

“Tempat pembuatan kompos di TPS, saat ini sudah mempunyai tabungan kompos mencapai 300 Kg. Jika kompos itu dicampurkan dengan kotoran hewan dan sekam bakar, itu sudah mencukupi produk pupuk sekitar satu Ton,” jelasnya.

Baca Juga: 64 PAUD HI Parigi Moutong Sudah Kategori A

Selain dijadikan percontohan, Rumah Kompos DLH Parigi Moutong dapat dikembangkan di berbagai instansi, desa, kelurahan ataupun di sekolah-sekolah. Kalau, sudah dikomersilkan, hasilnya tentu bisa menjadi pendapatan untuk instansi ataupun sekolah.

Ia menjelaskan, bahan-bahan pembuat kompos ini dalam satu kali pembuatannya adalah berupa daun-daunan yang dicincang, pupuk kendang 10 Kg. Sekam dan dedak padi masing-masing 10 Kg. Abu sekam satu Kg, urin ternak satu liter.

Kemudian, bahan lainnya yaitu Dekomposter 100 Ml, gula pasir 50 Gram dan air secukupnya. Apabila dikelola dengan baik maka, akan menjadi pupuk organik yang sangat bermanfaat.

“Kompos juga kata dia sangat berguna dari segi aspek lingkungan. Manfaatnya antara lain, untuk mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah dan mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan,” terangnya.

Ia menambahkan, adanya Rumah Kompos Parimo juga memiliki keunggulan ekonomis. Alasannya, mempunyai nilai jual yang tinggi dari pada bahan asalnya.

Baca juga: Soal Ujian Seleksi PPK Dibuat Komisioner Parigi Moutong?

Laporan: Muhammad Rafii

...

Artikel Terkait

wave

Penilaian Sukses Aksi PAUD HI Parigi Moutong, Ini Indikatornya

Disdikbud Kabupaten Parigi Moutong menekankan suksesnya Aksi PAUD HI Berita, Poso Palu dan Parigi Moutong Kabupaten Banggai

Berikut Tugas Tim Teknis Stunting Parigi Moutong

Tim teknis stunting Parigi Moutong yang berada di Bappelitbangda kontrol program Berita, Poso Palu dan Parigi Moutong Kabupaten Banggai

Ratusan Tim Pemenangan Rusdi Mastura-Ma’mun Amir Ikuti Door to Door Kemenangan

Ratusan tim pemenangan Rusdi Mastura-Ma’mun Amir mengikuti pelatihan Door to Door kemenangan di Kabupaten Parigi Moutong. Berita, Poso Palu dan Banggai

Wagub Sulawesi Tengah Klaim Mandat PAN

Wakil gubernur atau Wagub Sulawesi Tengah, Rusli Dg Palabbi mengklaim mandat dari Partai Amanat Nasional (PAN) Berita, Poso Palu dan Parigi Moutong Banggai

Bapenda Parigi Moutong Usulkan Ranperda Pajak Retribusi Omnibus Law

Bapenda Parigi Moutong mengusulkan Ranperda pajak dan retribusi model omnibus law Berita, Poso Palu dan Banggai Sulawesi Tengah.

Berita Terkini

wave

Yana Mulyana Bebas Bersyarat Setelah Vonis Kasus Korupsi Pengadaan CCTV Bandung

Mantan Wali Kota Bandung Yana Mulyana menjalani bebas bersyarat usai divonis penjara kasus korupsi proyek CCTV Bandung Smart City.

Polres Pasaman Tangkap 15 Pelaku Tambang Emas Ilegal di Batang Air Sibinail

Satreskrim Polres Pasaman amankan 15 pelaku tambang emas ilegal beserta mesin dompeng di Kecamatan Rao.

Pemerintah Pusat Perbaiki dan Bangun Ulang Gedung Pemkab dan DPRD Kediri Pascakerusuhan

Kementerian PUPR membangun ulang gedung DPRD dan memperbaiki kantor Pemkab Kediri usai kerusuhan yang terjadi Agustus 2025.

Pemerintah Genjot Distribusi Beras SPHP Lewat Ritel Modern Demi Percepat Akses Masyarakat

Distribusi 800 ribu ton beras SPHP diperluas ke ritel modern untuk menjaga ketersediaan dan harga pangan tetap stabil.

Pemerintah Banten Pastikan Program Sekolah Gratis dan MBG Berjalan Baik di Serang

Gubernur Banten tinjau pelaksanaan sekolah gratis dan MBG di Serang, pastikan distribusi bantuan lancar dan tepat sasaran.


See All
; ;