Berita Sulawesi Selatan, gemasulawesi – Dinas Kesehatan Kota Makassar kerja sama dengan Dinas Pendidikan, setempat lakukan penyisiran imunisasi campak rubella di sekolah-sekolah di tingkat sekolah dasar.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin Mustakim pada pertemuan Evaluasi Upaya Eliminasi Campak Rubella Tingkat Kota Makassar Tahun 2022 di Makassar, Rabu 7 September 2022.
“Saya sudah perintahkan semua kepala sekolah dan akan mengevaluasi yang belum memenuhi target. Ini kan imbauan karena ini program nasional jadi harus ada keseriusan,” ucap Muhyiddin Mustakim.
Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan hasil imunisasi selama Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022. Selain itu, Kota Makassar merupakan daerah dengan cakupan vaksinasi BIAN terendah di antara 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan. Menurut Kementerian Kesehatan pada Senin, 5 September 2022, tingkat vaksinasi campak dan rubella di kota Makassar hanya 54,49%.
Muhyiddin Mustakim menghimbau kepada seluruh pimpinan sekolah untuk mengikuti arahan tersebut dengan sungguh-sungguh guna mencapai target BIAN 2022. Ia menargetkan minimal 95 persen siswa di setiap sekolah harus divaksinasi campak dan rubella 95 persen target di sisa waktu program BIAN 2022, yang berakhir pada 13 September.
Bersama Dinas Kesehatan Kota Makassar menyepakati jadwal pengenalan vaksinasi campak dan rubella di sekolah. Target 95 persen harus tercapai pada 13 September.
“Jika kita bergerak bersama, kita bisa menggunakan waktu yang tersisa untuk mencapai target,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Nursaidah Sirajuddin mengungkapkan sejumlah kendala yang ditemui di lapangan, sehingga cakupan imunisasi campak dan rubella di Makassar bisa jadi rendah.
Diantaranya, banyak orang tua yang menolak untuk memvaksinasi anaknya dan masih terdapat kendala teknis di Posyandu.
Baca: Tolak Harga BBM Naik, Ribuan Massa Ojol di Makassar Demo
Nursaidah mengatakan, masalah kami di Posyandu juga karena Posyandu kami baru dibuka setelah Covid-19, tetapi sebenarnya masalah teknis di lokasi.
Ia optimistis bisa mengejar ketertinggalan di kota Makassar dan memaksimalkan potensinya. Nursaidah juga mengaku akan mengkaji kecukupan data yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan.
“Alhamdulillah sekarang sudah 65 persen dan kami berharap September ini bisa meningkat menjadi 95 persen. Ke depan, kami targetkan semua puskesmas mencapai 90 persen,” ucapnya. (*/Ikh)
Baca: Gudang Barbuk Bahan Peledak Polda Sulawesi Tenggara Meledak
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News