Berita parigi moutong, gemasulawesi– Disdikbud Parigi Moutong (Parimo) Sulawesi Tengah (Sulteng) menyebut PAUD di daerah lokus stunting mesti berbenah.
“Lokus stunting tahun 2020 ada 47 desa. Sehingga, kami harus memastikan bagaimana kondisi PAUD melakukan pelayanan dalam rangka pencegahan stunting,” ungkap Kabid PAUD dan Dikmas Nurlina, di ruang kerjanya, Jumat 13 Juni 2020.
Ia melanjutkan, peninjauan terhadap kondisi PAUD yang berada di wilayah lokus stunting Parigi Moutong. Untuk memastikan kesiapan dalam rangka pelayanan pendidikan.
Terkait kesiapan pelayanan dalam pencegahan stunting kata dia, dari situlah dibutuhkan peran bersama pihak terkait untuk membenahi satuan PAUD di Parimo Sulteng.
“Contohnya, PAUD di lokasi stunting Desa Moutong Barat Parimo, setelah disurvei tidak punya sumber air bersih. Sehingga pihaknya meminta kepada pengelola, untuk memprioritaskan pengadaan air bersih,” jelasnya.
Diketahui, Kabupaten Parimo Sulteng dinyatakan tertinggi angka stunting di Sulteng. Namun bertolak belakang dengan angka pertumbuhan.
Berdasarkan persentase, kabupaten setempat urutan ke empat di Sulteng yang mencapai 34,4 sejak tahun 2019.
Parigi Moutong sejak tahun 2019 silam, ditunjuk Bappenas sebagi kabupaten yang harus menangani tumbuh kembang presentase stunting selain Kabupaten Banggai.
Parigi Moutong sejak 2019, ditetapkan oleh Bappenas sekitar 10 desa yang difokuskan penanganan stunting. Sedangkan tahun 2020 penetapan fokus stunting diserahkan kepada kabupaten, yang akan menangani stunting di 47 desa.
Sebelumnya, Kabid Sosbud Bappelitbangda Parimo Sulteng mengatakan, menurunkan angka kasus kekerdilan anak menjadi salah satu perhatian khusus pemerintah pusat.
“Penanganannya diberikan kepada daerah dalam rangka pemenuhan gizi. Tujuannya, agar tumbuh kembang anak menjadi lebih baik,” tuturnya.
Menurutnya, seluruh OPD bisa secara bersama terlibat mendukung menangani stunting. Termasuk pemerintah desa dan kelurahan serta pihak swasta.
Setiap OPD kata dia, akan menyesuaikan program perencanaan guna mendukung upaya Pemda Parimo Sulteng untuk menurunkan angka stunting.
“Programnya, dapat berupa intervensi melalui kegiatan fisik maupun non fisik, tergantung perencanaan masing-masing,” jelasnya.
Ia melanjutkan, tahun 2020 Parimo Sulteng menetapkan sekitar 47 desa yang akan di intervensi dengan sejumlah program penanganan stunting dari masing-masing OPD.
Laporan: Muhammad Rafii