Bola, Gemasulawesi – Benfica, klub sepak bola asal Portugal, selalu dianggap sebagai salah satu klub paling sukses di Eropa.
Namun, cerita tentang kutukan 100 tahun Benfica yang dilontarkan oleh mantan pelatih mereka, Bela Guttman, selalu menjadi topik perbincangan hangat di kalangan pecinta sepak bola.
Bela Guttman adalah seorang pelatih legendaris yang memimpin Benfica selama tiga musim dari tahun 1959 hingga 1962.
Baca: Sukses Membantai 5-1 Club Brugge, Benfica Mengunci Tiket 8 Besar Liga Champions
Selama masa kepemimpinannya, Guttman membawa Benfica meraih gelar juara Liga Champions Eropa sebanyak dua kali berturut-turut pada tahun 1961 dan 1962.
Kesuksesan ini seharusnya membuat Guttman merasa bangga dan senang, tetapi malah membuatnya marah karena ia merasa tidak dihargai oleh klub.
Guttman meminta kenaikan gaji yang layak setelah berhasil membawa Benfica menjuarai Liga Champions Eropa.
Baca: Meski Performa Inter Milan Sedang Bapuk di Serie A, Nerazzurri Bakal Tampil Ngotot Hadapi Benfica
Namun, permintaannya ditolak oleh manajemen klub. Guttman merasa tidak dihargai dan merasa kecewa dengan sikap klub.
Kemudian, ia mengeluarkan pernyataan kontroversial yang menjadi awal dari cerita kutukan Benfica.
“Dari sekarang sampai 100 tahun kemudian, Benfica tidak akan dapat juara di Eropa lagi, camkan ini!,” tegas Guttman kepada manajemen klub.
Baca: Prediksi Line Up Ajax Amsterdam vs Benfica
Sejak saat itu, Benfica tidak lagi meraih gelar juara Liga Champions Eropa.
Bahkan, klub ini gagal meraih gelar juara di kompetisi Eropa dalam 57 tahun terakhir.
Beberapa kali Benfica mencapai babak final, tetapi selalu gagal meraih gelar juara.
Baca: Sinopsis Kdrama Our Blooming Youth Episode 1 yang Dimainkan Park Hyung Sik
Banyak orang percaya bahwa kutukan Guttman adalah alasan mengapa Benfica gagal meraih gelar juara di Eropa selama beberapa dekade terakhir.
Namun, apakah kutukan ini benar-benar mempengaruhi performa Benfica?
Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa kutukan Guttman benar-benar ada.
Baca: Benfica Tumbangkan Ajax Amsterdam di Kandangnya Skor 1-0
Sebaliknya, banyak faktor yang mempengaruhi performa Benfica di kompetisi Eropa, seperti perubahan manajemen, kurangnya dana, dan ketidakmampuan untuk mempertahankan pemain bintang.
Meskipun begitu, kutukan Benfica tetap menjadi cerita menarik yang menjadi perbincangan di kalangan pecinta sepak bola.
Besok dini hari tanggal 12 April 2023, Benfica akan bermain melawan Inter Milan di babak perempat final Liga Champions.
Apakah kutukan Guttman masih menghantui klub ini atau tidak, jawabannya mungkin akan terungkap setelah pertandingan berlangsung.
Namun, yang pasti adalah Benfica akan berusaha keras untuk meraih kemenangan dan membuktikan bahwa kutukan tersebut hanyalah mitos semata. (*/Haris Wahyu Pratama)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News