Parigi Moutong, gemasulawesi – Menurut laporan, BPBD Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah, membuka posko darurat yang juga dijadikan sebagai tempat pengungsian setelah banjir bandang yang menerjang Desa Sienjo dan Desa Sibalago, Kecamatan Toribulu, Kabupaten Parigi Moutong.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Parigi Moutong, Aminuddin, dalam keterangannya hari Minggu, tanggal 23 Juni 2024, mengatakan jika posko darurat ini merupakan respon cepat dari pemerintah daerah dalam melakukan penanganan banjir.
Aminuddin menerangkan saat ini, posko darurat juga dijadikan tempat pengungsian di Desa Sienjo, yang bertempat di kantor kepala desa setempat.
“Untuk jumlah warga yang terdampak bencana banjir bandang, kami mendapatkan laporan sekitar 110 orang dari 33 KK yang ada,” ujarnya.
Dikutip dari Antara, Aminuddin memaparkan dalam penanganan darurat, Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong sekarang ini menyiapkan logistik siap saji untuk para korban bencana.
“Ini mengingat kondisi yang belum kondusif,” katanya.
Dia menambahkan logistik makanan menjadi kebutuhan prioritas korban banjir, dikarenakan tidak memungkinkan untuk warga memasak.
“Kebutuhan bayi juga menjadi salah satu kebutuhan yang mendesak,” ucapnya.
Dia mengungkapkan dapur umum diupayakan secepatnya dibuka dalam rangka melayani kebutuhan dasar masyarakat yang terdampak banjir bandang.
Aminuddin menerangkan untuk tanggung jawab dapur umum untuk penyediaan kebutuhan masyarakat berada pada Dinas Sosial.
Dikabarkan dari 3 orang yang dilaporkan hanyut dalam bencana banjir bandang, 2 orang ditemukan selamat setelah dilakukan pencarian yang dilakukan oleh tim SAR gabungan.
Dia juga mengatakan dapur umum akan dibuka di 2 desa terdampak banjir bandang sebagai respon atas kebutuhan dasar masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Aminuddin menyampaikan imbauannya agar masyarakat tetap waspada terhadap dampak hujan.
“Khususnya untuk masyarakat yang tempat tinggalnya berada di sekitar lereng gunung dan ini juga berlaku untuk warga yang bermukim di sekitar bantaran sungai,” paparnya.
Menurutnya, hal itu dikarenakan Kabupaten Parigi Moutong merupakan salah satu daerah di Provinsi Sulawesi Tengah yang rawan terhadap bencana hidrometeologi. (*/Mey)