Bogor, gemasulawesi - Kasus perampokan dana desa milik Desa Cibodas sebesar Rp 324 juta yang dibawa dalam mobil Honda CR-V berpelat nomor B 1553 VJB menjadi viral di media sosial.
Perampokan ini terjadi di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, ketika bendahara dan tim pengelola keuangan Desa Cibodas baru saja mencairkan dana dari Bank Mandiri Cabang Leuwiliang.
Peristiwa bermula saat bendahara Desa Cibodas, Andriawan, dan Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK), Rendi Lesmana, mengganti ban mobil yang pecah.
Setelah tiba di lokasi proyek pembangunan infrastruktur dan meninggalkan mobil untuk beberapa saat, kaca depan sebelah kanan mobil dipecahkan oleh para pelaku, yang kemudian mengambil uang dan laptop milik pemerintah desa dalam waktu singkat.
Sekretaris Desa Cibodas, Egi Burhan, menjelaskan bahwa dana tersebut seharusnya digunakan untuk pembayaran proyek pembangunan infrastruktur desa, khususnya untuk pengerjaan pengaspalan Jalan Kampung Leuwipeso Cibodas.
Masyarakat setempat melaporkan bahwa ada delapan pelaku yang menggunakan empat motor Satria FU.
Insiden ini telah dilaporkan ke pihak kepolisian.
Kapolsek Rumpin, AKBP Sumijo, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan berkomitmen untuk menindaklanjuti kasus ini dengan serius.
AKBP Sumijo memaparkan bahwa dugaan tindak pidana pencurian ini terjadi sekitar pukul 12.30 WIB.
Ia menambahkan bahwa barang bukti berupa serpihan kaca mobil telah diamankan di lokasi kejadian.
"Uang tersebut rencananya akan dialokasikan untuk pengerjaan pengaspalan jalan di Kampung Leuwipeso Cibodas. Saat kejadian, bendahara desa dan ketua TPK sedang dalam perjalanan pulang dari bank setelah mencairkan dana desa," ungkap Sumijo, dikutip pada Kamis, 27 Juni 2024.
Kasus ini menjadi perhatian luas di media sosial setelah video dan foto-foto kejadian tersebut tersebar, memperlihatkan kerugian besar yang dialami pemerintah desa dan dampak negatif yang bisa terjadi pada proyek infrastruktur yang seharusnya dibiayai dengan dana tersebut.
Warga dan netizen mengungkapkan keprihatinan mereka atas kejadian ini dan menyerukan agar pihak berwenang segera menangkap para pelaku.
Sebagai tanggapan cepat, Kepala Desa, bendahara, dan Ketua TPK Desa Cibodas berinisiatif untuk patungan guna mengganti dana desa yang hilang, memastikan bahwa proyek pembangunan infrastruktur desa tetap dapat berjalan sesuai rencana.
Langkah ini menunjukkan dedikasi mereka terhadap kepentingan masyarakat meskipun menghadapi tantangan besar. (*/Shofia)