Bogor, gemasulawesi - Situasi di sepanjang jalan raya Puncak, Bogor, menjadi ramai karena dilakukan pembongkaran ratusan lapak pedagang kaki lima (PKL) oleh petugas gabungan, termasuk Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Aksi ini meninggalkan puing-puing bangunan di lokasi yang sebelumnya ditempati oleh para pedagang di sepanjang jalan raya Puncak, Bogor tersebut.
Sementara arus lalu lintas kedua arah di sepanjang jalan raya Puncak, Bogor menjadi padat merayap sebagai dampak dari kegiatan tersebut.
Pembongkaran lapak PKL ini menciptakan pemandangan yang dramatis di kawasan Puncak yang dikenal sebagai tujuan wisata populer di Bogor.
Biasanya, kawasan ini tidak hanya dikenal karena keindahan alamnya tetapi juga karena keberadaan lapak-lapak PKL yang menyediakan berbagai jenis makanan, cinderamata, dan layanan lainnya kepada pengunjung.
Keputusan untuk membongkar lapak-lapak ini bisa jadi merupakan bagian dari upaya pemerintah setempat untuk mengatur kembali dan mengontrol aktivitas perdagangan di kawasan tersebut.
Pembongkaran ini diduga dilakukan dalam rangka penertiban atau penyediaan ruang publik yang lebih teratur dan aman bagi pengguna jalan serta masyarakat umum.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) terhadap ratusan lapak pedagang kaki lima (PKL).
Aksi penertiban ini dilakukan sebagai bagian dari instruksi Pj Bupati Bogor, Asmawa Tosepu, dengan tujuan untuk mengatur ulang aktivitas perdagangan di kawasan tersebut.
Kegiatan penertiban ini tidak berjalan mulus dan justru diwarnai dengan perlawanan dari sebagian pedagang.
Beberapa di antara mereka bahkan menghalangi petugas yang hendak membongkar lapak-lapak mereka.
Petugas Satpol PP terlihat menggunakan alat berat untuk meratakan bangunan-bangunan PKL yang berdiri di trotoar, saluran air, dan lahan publik lainnya.
Kondisi ini menciptakan suasana yang tegang dan membutuhkan penanganan ekstra dari petugas keamanan.
Menurut Kepala Bidang Ketertiban Umum Satpol PP Kabupaten Bogor, Rhama Kodara, operasi penertiban melibatkan sekitar 450 personel gabungan dari Satpol PP, kepolisian, dan TNI.
Tiga unit alat berat juga dikerahkan untuk membantu proses pembongkaran lapak-lapak yang tidak memiliki legalitas yang jelas.
Alasan di balik penertiban ini, seperti yang dijelaskan oleh Rhama Kodara, adalah untuk meminimalisir kemacetan lalu lintas yang sering terjadi di kawasan Puncak, serta untuk mencegah penumpukan sampah liar yang dapat menyebabkan masalah banjir dan pencemaran lingkungan.
Baca Juga:
Bencana Banjir Bandang Parigi Moutong, Status Tanggap Darurat di Sejumlah Desa Terdampak Ditetapkan
Lebih lanjut Rhama Kodara mengungkap jika ratusan PKL tersebut tidak memiliki legalitas yang resmi.
“Ratusan PKL tersebut tidak memiliki izin resmi karena beroperasi di area publik seperti trotoar, di atas saluran air, dan lahan kebun,” jelasnya.
Kini, Pemerintah Kabupaten Bogor juga telah menyiapkan Rest Area Gunung Mas sebagai lokasi pengganti bagi PKL yang tertib, yang diharapkan dapat memberikan ruang yang lebih teratur dan aman bagi pedagang dan pengunjung.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan tata kelola kawasan wisata Puncak secara keseluruhan, dengan mengutamakan keamanan, ketertiban, dan kebersihan.
Baca Juga:
Putus Dihantam Banjir Bandang, Jembatan Darurat Didirikan di Desa Sibalago Kabupaten Parigi Moutong
Meskipun tujuan penertiban ini dianggap sebagai langkah yang diperlukan untuk merapikan kawasan dan memastikan fungsi ruang publik yang lebih baik, namun tidak dapat dipungkiri bahwa aksi ini juga menimbulkan dampak sosial dan ekonomi bagi para pedagang yang terkena dampaknya. .
Pemerintah perlu memastikan bahwa setiap langkah yang diambil berdasarkan pertimbangan yang matang, serta memperhatikan kebutuhan dan hak-hak ekonomi dari para pedagang informal tersebut.
Momen penggusuran PKL ini pun dengan cepat beredar luas di media sosial dan memunculkan beragam komentar.
“Sudah puluhan tahun mereka mendapat berkah dengan jualan disana, saatnya dengan rejeki yang mereka punya, mereka membangun usaha di tempat yang lebih baik dan semestinya,” komentar akun @ode***.
Sebagian besar warganet juga mendukung aksi pemerintah agar kawasan tersebut menjadi lebih tertib.
“Bagusss setuju gw biar gunungnya kelihatan. Hijaunya lebih hijau. Biar gak longsor banyakin pohon pinggir jalan,” komentar akun @fat***. (*/Shofia)