Sulawesi Tengah, gemasulawesi – Pemerintah Sulawesi Tengah diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Rudy Dewanto mengikuti Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian secara Virtual pada Senin, 10 April 2023.
Tito Karnavian mengatakan bahwa tingkat inflasi di negara G20 dirurutkan berdasarkan Inflasi terendah dimana Indonesia berada pada peringkat 8 dari 24 negara G20 dengan inflasi terendah dengan kondisi inflasi Indonesia pada Maret 2023 sebesar 4,97 persen.
“Yang perlu kita waspadai adalah beras dan telur ayam ras yang masih mengalami kenaikan meskipun tiap daerah berbeda-beda,” kata Tito Karnavian.
Baca : Pemprov Sulawesi Tengah Ikuti Rakor Tim Pengendalian Inflasi Daerah Bersama Kemendagri RI
Penyumbang utama inflasi bulanan diantaranya adalah komoditas tarif angkutan udara 0,03 persen, bensin 0,03 persen, beras 0,02 persen, cabai rawit 0,02 persen, rokok kretek filter, 0,02 persen.
Kemudian inflasi tahunan dipengaruhi oleh bensin 1,09 persen, beras 0,35 persen, rokok filter 0,21 persen, tiket pesawat 0,17 persen, dan bahan bakar rumah 0,15 persen.
“Inflasi yang terjadi disebabkan oleh kenaikan harga di sejumlah komiditi seperti rokok dan beras,” jelasnya.
Baca : Hadapi Ancaman Inflasi, Pemerintah Palu Dorong Sektor Perikanan dan Pertanian
Dalam rangka meningkatkan ketenteraman dan ketertiban masyarakat serta melindungi masyarakat saat Hari Raya Idul Fitri 2023, Kementerian Dalam Negeri akan mengirimkan surat edaran kepada gubernur, Bupati, dan walikota.
Surat tersebut berisi beberapa poin yaitu pertama, surat edaran tersebut merupakan dukungan untuk kelancaran arus mudik dan balik Lebaran, khususnya peralihan dari posko pemda ke posko Forkopimda.
“Kedua, kesiapan operasional petugas pemadam kebakaran dan Satpol PP serta dinas kebersihan,” paparnya.
Baca : Faktor Musiman Jadi Penyumbang Kenaikan Inflasi Mei 2021
Ketiga, penataan dan penyiapan tempat wisata (kebun binatang, pantai dan taman kota).
Keempat, penertiban pasar berlebihan agar tidak menimbulkan kemacetan dan kelima, perlindungan lingkungan, terutama penjagaan rumah-rumah kosong.
“Keenam, pemerintah daerah harus siap mengantisipasi bencana (alam dan non alam) termasuk yang mengatur lalu lintas laut dan menimbun pelampung penumpang,” terangnya.
Baca : 10 Komoditas Berperan Penting Tekan Inflasi di Kota Palu
Upaya yang diperlukan adalah mempertahankan pasar murah, memberikan bantuan sosial kepada mereka yang tidak mampu, dan mengontrol kecukupan bahan pangan di setiap daerah.
Dan melakukan intervensi jika terjadi kenaikan komoditas tertentu menghadapi cuti bersama pada 19 April 2023 sampai dengan 25 April 2023 diharapkan mulai 18 April 2023 untuk mengintensifkan pengamanan sampai dengan 1 Mei.
“Kemudian tren yang perlu diwaspadai adalah beras dan telur ayam ras, tepung terigu, daging sapi namun jangan terlena dengan turunya minyak goreng, cabai rawit dan cabai merah,” tuturnya.
Baca : Tekan Inflasi, Pemkot Palu Perluas Sektor Perikanan dan Pertanian
Mendagri juga meminta seluruh kepala daerah untuk terus melakukan rapat koordinasi mengahadapi hari raya idul Fitri.
Untuk mengetahui jika ada Kabupaten dan Kota yang menghadapi masalah serta komoditas apa yang bermasalah dan mencarikan solusinya.
“Saya meminta pemerintah daerah mendorong masyarakat untuk memberikan zakat 2,5 persen kemudian melakukan kerjasama dengan Baznas,” harapnya. (*/Siti)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News