Sulawesi Tengah, gemasulawesi – Pada tanggal 22 November 2023, wilayah Sulawesi Tengah diperkirakan akan terus menghadapi dampak dari cuaca ekstrem.
Beberapa daerah di Sulawesi Tengah yang diidentifikasi terdampak mencakup Palu, Sigi, Donggala, Poso, Parigi, Buol, Toli-Toli dan Touna.
Meskipun demikian, ada pula beberapa wilayah di Sulawesi Tengah yang diprediksi akan mengalami curahan hujan.
Pagi hari di wilayah Salakan, Poso, diperkirakan akan disertai oleh hujan, membawa suasana segar namun memerlukan kewaspadaan ekstra terutama bagi masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan.
Sementara itu, siang hari di Ampana, Buol, Palu, Poso dan Sigi Biromaru diperkirakan akan mengalami hujan, menciptakan kondisi cuaca yang cukup bervariasi sepanjang hari.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), malam hari di wilayah Toli-Toli dan Poso juga berpotensi untuk diguyur hujan.
Prediksi ini menjadi dasar penting bagi masyarakat dan pihak terkait dalam mengantisipasi potensi dampak cuaca, seperti genangan air, peningkatan risiko longsor dan kemungkinan gangguan pada aktivitas sehari-hari.
Cuaca ekstrem di beberapa wilayah Sulawesi Tengah menunjukkan pentingnya kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat.
Dalam menghadapi potensi dampak, terutama yang berkaitan dengan keamanan dan mobilitas, koordinasi antara berbagai pihak seperti pemerintah daerah, penanggulangan bencana dan masyarakat lokal menjadi kunci untuk meminimalkan risiko.
Adanya curahan hujan pada pagi, siang, dan malam hari menunjukkan variasi cuaca yang signifikan di berbagai wilayah Sulawesi Tengah.
Hal ini membutuhkan perhatian ekstra terutama dalam perencanaan aktivitas sehari-hari, termasuk transportasi dan kegiatan di luar ruangan.
Dalam konteks ini, informasi cuaca yang terus-menerus diperbarui oleh BMKG atau sumber resmi lainnya menjadi pedoman penting bagi masyarakat dan pihak terkait.
Dalam situasi seperti ini, penting bagi masyarakat di wilayah terdampak untuk terus memantau informasi cuaca terkini, mengikuti anjuran dari otoritas setempat dan bersiap menghadapi potensi risiko yang mungkin timbul.
Kesadaran akan perubahan cuaca dan kesiapsiagaan kolektif dapat membantu melindungi keselamatan dan keamanan masyarakat setempat. (*/Riski Endah Setyawati)