Berita parigi moutong, gemasulawesi– Masih ditemukan kasus kematian ibu dan bayi di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Meskipun upaya penurunan angka stunting sudah mencapai 11,5 persen.
“Upaya pengentasan stunting belum berpengaruh secara signifikan,” ungkap Kepala Bidang Sosial Budaya, Abdul Sahid, di ruang kerjanya, Senin 31 Mei 2021.
Untuk itu, pihaknya akan melakukan evaluasi dan mendeteksi permasalahan kasus kematian ibu dan bayi. Sebab, sesungguhnya jika terjadi penurunan angka stunting, terjadi perbaikan gizi.
Pihaknya menilai, penanganan stunting yang dilakukan belum merata. Kemungkinan karena banyaknya mesti ditangani, hingga akhirnya ada beberapa keluarga terlewatkan.
“Ini penyebabnya sangat kompleks. Saat ini Kecamatan Moutong masih tinggi tinggi angka stunting. Makanya, kami juga mengarah kesana,” ujarnya.
Baca juga: Polisi Selidiki Penemuan Mayat di Kampung Lere, Kota Palu
Penanganan stunting sebaiknya dilakukan sejak dini. Mulai dari remaja hingga menikah, dan siap mengandung.
Penyebab utama stunting harus mendapatkan perhatian serius. Salah satunya perubahan perilaku yang tidak merata. Apalagi, Parigi Moutong memiliki wilayah yang terdiri dari pesisir pantai, pegunungan dan dataran.
Baca juga: Polsek Palu Selatan Bekuk Dua Pelaku Curanmor
Baca juga: Layanan Adminduk Disdukcapil Parigi Moutong Kembali Buka
“Kesadaran warga tentang pola hidup sehat dan budaya tidak konsumsi air sebelum dimasak, mesti terus digalakkan,” sebutnya.
Kemudian, akses makanan bergizi yang belum merata, karena letak geografis. Kedepan, untuk terus menekan angka stunting dengan target 9 persen ditahun 2022, persoalan itu harus dituntaskan.
Baca juga: Pencarian Masita Hamzah di Perairan Banggai Berlanjut
Baca juga: Parigi Moutong Petakan Potensi Daerah Melalui Sistem Informasi
“Apabila, ibu hamil atau bayi yang tinggal didataran rendah, akan mudah mendapatan bergizi seperti susu dan telur. Tetapi yang tinggal di pegunungan kesulitan,” kata dia.
Meskipun demikian, penurunan angka stunting 11,5 persen itu, telah memberikan kontribusi besar ke pemerintah provinsi. Sebab target nasional untuk setiap provinsi 14 persen pada tahun 2024.
Baca juga: Rehab Bendung dan Irigasi Gumbasa Tahap II Target Rampung 2023
Baca juga: Parimo Buka Penerimaan Peserta Didik Vokasi Kelautan dan Perikanan
Laporan: Novita Ramadhani