Diharamkan MUI, Pedagang di Kediri Tolak Kurma yang Dikirim dari Penjajah Israel

Ket. Foto: Pedagang Kurma di Kediri Menolak Kurma Penjajah Israel
Ket. Foto: Pedagang Kurma di Kediri Menolak Kurma Penjajah Israel Source: (Foto/iStock/@Enez Selvi)

Kediri, gemasulawesi – Menurut laporan, pedagang kurma di Kediri, Provinsi Jawa Timur, menyatakan menolak kurma yang dikirim dari penjajah Israel.

Hal tersebut disebutkan setelah adanya fatwa MUI yang mengharamkan kurma yang diprodukis penjajah Israel.

Dilaporkan adanya gerakan boikot terhadap produk penjajah Israel yang dikeluarkan oleh MUI, pembeli menjadi lebih selektif dalam memilih produk, yang termasuk diantaranya kurma.

Baca Juga:
Penuhi Kebutuhan Perbankan dan Masyarakat saat Ramadhan serta Idul Fitri, BI Solo Siapkan Uang Baru 4,3 Triliun Rupiah

Tidak sedikit konsumen yang merasa khawatir akan bertanya apakah kurma yang dijual berasal dari penjajah Israel atau negara yang lainnya.

Salah satu pembeli, Muntik, mengatakan jika dia membeli kurma untuk buka puasa.

“Tadi saya membeli kurma yang bukan dari penjajah Israel, karena kita juga selektif,” katanya.

Baca Juga:
Pegawai PPPK Diduga Dilecehkan Kakanwil Kemenag Sulbar, Ternyata Pelaku Pakai Cara Ini Untuk Ancam Korban

Di sisi lain, pedagang kurma yang berada di Jalan Joyoboyo, Kediri, Rifki, menyatakan jika sejak awal pihaknya berkomitmen untuk tidak menjual kurma dari penjajah Israel atau produk yang berafiliasi dengan penjajah Israel.

“Apalagi sejak pemerintah mengeluarkan fatwa haram untuk mengkonsumsi kurma yang berasal dari penjajah Israel, pihak kami secara tegas menolak kurma penjajah Israel,” ujarnya.

Rifki mengakui jika dia sejak awal memang tidak mengambil kurma yang berasal dari penjajah Israel.

Baca Juga:
Ramai Jajanan Takjil Selama Ramadhan, BPOM Gorontalo Lakukan Sidak Puluhan Sampel Makanan dan Begini Hasilnya

“Kami melakukan hal tersebut sebagai bentuk dukungan boikot terhadap produk dari penjajah Israel,” ucapnya.

Rifki menambahkan pihaknya juga selektif dan mengidentifikasi produk yang ditawarkan oleh supplier.

Rifki melanjutkan jika saat ini, penjajah Israel cukup cerdik dengan menyertakan label kurma dari Palestina.

Baca Juga:
Dukung Produktivitas Pelaku UMKM, Gubernur Sulsel Beri Bantuan Alat Canggih Hasil Ciptaan Perguruan Tinggi

“Mereka juga mengemasnya di Amerika Serikat agar tetap dapat terjual nantinya,” imbuhnya.

Karena hal tersebut, Rifki menambahkan jika pihaknya tidak pernah mengambil kurma dari Palestina, karena mengetahui jika itu adalah kurma produk dari penjajah Israel.

Dalam kesempatan tersebut, Rifki mengakui jika sejak awal Ramadhan, penjualan kurma melonjak tajam.

Baca Juga:
Dinsos Makassar Lakukan Razia di Jalan, Banyak Manusia Silver Hingga Pengemis Terjaring dan Terima Ini Usai Ditangkap

Jika di bulan biasanya, dia hanya dapat menjual 3 hingga 10 dus kurma, di awal Ramadhan, dalam 1 hari, dia mampu menjual 200 hingga 250 dus.

Rifki menambahkan jika kurma yang dijualnya berasal dari negara-negara seperti Mesir, Tunisia, Arab Saudi dan Libya. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Tanah Longsor Menyapu Vila Tempat Menginap, 2 Wisatawan Asing di Bali Dilaporkan Tewas

2 orang wisatawan asing di Bali dilaporkan tewas karena tanah longsor yang menyapu vila tempat mereka menginap di Bali.

Gelombang Tinggi di Wilayah Perairan, Sejumlah Nelayan di Pacitan Tidak Berani Melaut

Sejumlah nelayan di Pacitan, Jawa Timur, dilaporkan tidak berani melaut karena gelombang tinggi yang terjadi di wilayah perairan.

Beberapa Wilayah di Pesisir Selatan Masih Sulit Dijangkau, Mensos Sebut Kebutuhan Air Bersih Proritas Utama

Menteri Sosial menyebutkan kebutuhan air bersih menjadi prioritas utama karena beberapa wilayah di Pesisir Selatan masih sulit dijangkau.

Bulan Ramadhan, Stok Berbagai Jenis Kurma yang Sering Dibeli oleh Masyarakat Dilaporkan Kosong di Kediri

Saat momen bulan Ramadhan seperti sekarang, stok berbagai jenis kurma yang biasanya dibeli oleh masyarakat dilaporkan kosong di Kediri.

Lumpuhkan Lalu Lintas, Sebagian Besar Wilayah Semarang Masih Tergenang Banjir hingga Kamis Pagi

Hingga hari Kamis pagi, tanggal 14 Maret 2024, banjir dilaporkan masih menggenangi sebagian besar wilayah Semarang, Jawa Tengah.

Berita Terkini

wave

Purbaya Hadapi Tantangan Pajak dan Kepercayaan Investor sebagai Menteri Keuangan Baru

Purbaya Yudhi Sadewa dihadapkan pada tantangan membangun kepercayaan investor global dan memperbaiki penerimaan pajak nasional.

Pemerintah Genjot Pembangunan Perikanan Tangkap di Indonesia Timur

KKP perkuat fasilitas perikanan tangkap di Papua, Maluku, dan NTT untuk tingkatkan produktivitas, pengelolaan, dan kesejahteraan nelayan.

Menlu Sugiono Pastikan Hak Pendidikan dan Penyelesaian Kasus Penembakan Staf KBRI Lima

Menlu Sugiono berjanji menjamin pendidikan anak almarhum Zetro dan kawal penyelidikan kasus penembakan di Peru.

KPK Ungkap Lobi dan Penyimpangan Kuota Haji 20.000 dari Pemerintah Arab Saudi

KPK selidiki lobi agen perjalanan haji, penyimpangan pembagian kuota haji tambahan hingga kerugian negara Rp1 triliun lebih.

KPK Telusuri Dugaan Penyembunyian Aset oleh Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer

KPK menyelidiki dugaan penyembunyian aset oleh Immanuel Ebenezer terkait kasus pemerasan pengurusan sertifikat K3 di Kemenaker.


See All
; ;