Ramai di Media Sosial! Peta Daerah Sukolilo Mendadak Berubah Nama Jadi Kampung Maling di Google Maps, Diduga Karena Ini

Terjadi perubahan nama secara tiba-tiba pada peta daerah Sukolilo di Google Maps menjadi 'Kampung Maling'.
Terjadi perubahan nama secara tiba-tiba pada peta daerah Sukolilo di Google Maps menjadi 'Kampung Maling'. Source: Foto/Tangkap layar Instagram @fakta.indo

Pati, gemasulawesi - Peta daerah Sukolilo yang berubah nama menjadi 'Kampung Maling' di Google Maps telah menarik perhatian banyak orang.

Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menjadi sorotan setelah nama-nama tersebut muncul di peta digital.

Diduga, perubahan ini berasal dari aksi netizen yang tidak terima dengan kejadian pengeroyokan di Pati yang mengakibatkan kematian seorang penyedia jasa rental asal Jakarta, serta luka parah bagi tiga rekannya.

Insiden tersebut terjadi di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, pada Kamis, 6 Juni 2024 lalu.

Baca Juga:
Dalam Rangka Menyambut Idul Adha, Presiden Jokowi Akan Menyalurkan Total 68 Ekor Sapi Kurban ke 38 Provinsi

Penyebabnya masih dalam penyelidikan, tetapi dugaan kuat adalah bahwa aksi pengeroyokan tersebut terkait dengan pencurian kendaraan atau peristiwa serupa.

Namun, Camat Sukolilo, Andrik Sulaksono, menegaskan bahwa Sukolilo bukanlah kampung pencuri atau penadah kendaraan bodong.

Dia menjelaskan bahwa perubahan nama daerah tersebut hanyalah opini dari warganet yang marah terhadap kejadian di Desa Sumbersoko.

Perubahan nama di Google Maps bukan hal yang mudah dilakukan.

Baca Juga:
Perlu Bantuan dari Kemendag, BPKH Sebut Kesepakatan antara Indonesia dengan Arab Saudi Diperlukan untuk Mendatangkan Bahan Baku

Diperlukan aksi yang terorganisir dan kolaborasi dari beberapa orang untuk mengubah informasi pada platform tersebut.

Ini menunjukkan seberapa besar dampak dari peristiwa yang terjadi di Sukolilo.

Usai kabar tersebut viral, beberapa komentar netizen pun bermunculan.

“Harus diperiksa mulai dari Camat, Lurah, sampai ke RT, RW, dan Kadusnya. Mengapa kampungnya bisa seperti itu? Harus dijaga agar mereka juga ikut melindungi,” ungkap akun @an***.

Baca Juga:
Menjelang Pilkada 2024, Menko Polhukam Sebut Pesta Demokrasi Rawan Memunculkan Gesekan di Masyarakat

Sebagian besar netizen mengungkap jika hal tersebut wajar terjadi.

“Pantes disematkan sih, terlebih atas kejadian kemaren ditambah para pelaku yang belum semuanya ketangkep,” ungkap netizen lainnya.

Tindakan tersebut juga memunculkan pertanyaan tentang kekuatan media sosial dan platform digital dalam membentuk opini publik.

Sebuah tindakan yang dilakukan secara daring dapat dengan cepat menyebar dan mempengaruhi persepsi orang banyak terhadap suatu daerah atau peristiwa.

Baca Juga:
Sejak Dimulainya Perang, Penjajah Israel Dilaporkan Telah Melakukan Lebih dari 3300 Pembantaian terhadap Warga Palestina di Jalur Gaza

Namun, perlu diingat bahwa informasi yang tersebar di internet tidak selalu akurat.

Nama 'Kampung Maling' dan 'Desa Penadah' mungkin hanya merupakan sindiran atau ekspresi kekecewaan dari sebagian masyarakat yang merasa terganggu dengan kejadian di Sukolilo.

Pentingnya verifikasi informasi sebelum menyebarkan atau mengambil tindakan berdasarkan informasi yang ditemukan di internet juga menjadi pembelajaran dari peristiwa ini.

Kesalahan dalam menafsirkan atau menyebarkan informasi dapat berdampak besar terutama dalam konteks sosial dan politik.

Baca Juga:
Libatkan Sejumlah Narasumber, Sebanyak 300 Mahasiswa UIN Datokarama Palu Mendapatkan Pelatihan Penggerak Moderasi Beragama

Selain itu, peristiwa ini juga menyoroti pentingnya penanganan keamanan dan penegakan hukum dalam mencegah tindakan kekerasan atau tindak kriminalitas lainnya.

Kerjasama antara pemerintah, kepolisian, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi semua orang. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Bertambah! Polisi Kembali Tetapkan 1 Tersangka Baru dalam Kasus Tewasnya Bos Rental Mobil di Pati, Ini Peran Pelaku Saat Pengeroyokan

Terus bertambah, kini ada empat orang yang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan bos rental mobil di Pati hingga meninggal.

Baru Terungkap! Bos Rental Mobil yang Tewas di Pati Ternyata Sempat Buat Laporan Kehilangan Mobilnya ke Polres Metro Jakarta Timur

Sebelum meninggal, bos rental mobil dikeroyok massa di Pati ternyata sempat membuat laporan kehilangan mobilnya ke Polres Jakarta Timur.

Kontroversi Penanganan Kasus Pengeroyokan Bos Rental Mobil di Pati Hingga Meninggal Dunia, Ini Beberapa Hal yang Membuatnya Janggal

Kasus pengeroyokan bos rental mobil di Pati kini semakin melebar dan berbuntut panjang, ini 3 kejanggalan dalam penanganan kasus tersebut.

Mirip Kasus Tewasnya Pemilik Rental Mobil di Pati, Pria Ini Alami Cidera Parah Usai Mempertahankan Mobilnya yang Diambil Paksa Pencuri

Viral kisah seorang pria di Bogor, alami cidera parah setelah mencoba menghadang pencuri yang mengambil paksa mobilnya. Begini kronologinya.

Usai Kasus Pengeroyokan Pemilik Rental Mobil Viral, Sosok Ini Bongkar Kinerja Polisi di Pati hingga Ancaman Mati yang Diterima Keluarganya

Sosok ini membongkar keburukan polisi di Pati yang membuat keluarganya terancam dibunuh, gegara ngotot untuk mengusut kasus ini.

Berita Terkini

wave

Ribuan Ojol Gelar Aksi di DPR, 6.118 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Unjuk Rasa

Aksi ribuan pengemudi ojol di DPR/MPR dikawal 6.118 personel. Massa sampaikan tujuh tuntutan, termasuk revisi RUU.

Pemohon Minta MK Hapus Kolom Agama dari KTP dan KK

Pemohon minta hapus data agama di KTP dan KK karena risiko diskriminasi dan pelanggaran hak asasi warga.

KPK Ungkap Dugaan Korupsi Kuota Haji, Pansus DPR Soroti Pembagian Tambahan yang Menyimpang

KPK dan DPR mengusut dugaan korupsi kuota haji 2023–2024, termasuk jual beli kuota dan pelanggaran aturan pembagian.

KPK Benarkan Pengembalian Uang oleh Khalid Basalamah dalam Kasus Kuota Haji

KPK mengonfirmasi pengembalian dana oleh Khalid Basalamah terkait kuota haji, serta ungkap kerugian negara capai Rp1 triliun.

Komisi II Desak Mendagri Hentikan Pemangkasan Dana Transfer Daerah

Ketua Komisi II DPR minta Mendagri hentikan pengurangan dana transfer demi menjaga ekonomi dan stabilitas daerah.


See All
; ;