Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, kantor media pemerintah atau GMO di Jalur Gaza menyatakan penjajah Israel telah melakukan lebih dari 3.300 pembantaian terhadap warga Palestina di Jalur Gaza sejak perang yang dimulai sejak tanggal 7 Oktober 2023.
Kantor Media Pemerintah di Jalur Gaza menyampaikan jika mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Kamis, tanggal 13 Juni 2024. GMO memperingatkan bahwa rakyat Palestina di Jalur Gaza menderita kelaparan dan kehausan, terutama di Kota Gaza dan kegubernuran Gaza utara sebagai akibat dari penutupan semua penyeberangan ke wilayah tersebut dan membatasi truk bantuan.
Pernyataan GMO juga menekankan penggunaan kelaparan, kehausan dan penolakan perawatan medis oleh penjajah Israel sebagai senjata selama agresi adalah kejahatan perang yang parah dan genosida, yang merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional, juga mengabaikan semua seruan, tuntutan dan resolusi yang relevan.
“Kami juga menyerukan organisasi-organisasi internasional dan kemanusiaan, termasuk PBB, untuk mengambil tindakan segera dan menyediakan makanan serta bantuan kemanusiaan yang diperlukan untuk masyarakat di Jalur Gaza,” katanya.
Mereka juga menyerukan untuk memaksa pendudukan penjajah Israel untuk memberikan bantuan dan menyerukan negara-negara Arab dan Islam untuk juga melakukan hal yang sama, yaitu memberikan tekanan untuk menghentikan pengepungan, membuka penyeberangan dan memberikan bantuan.
Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyampaikan pada hari Kamis, tanggal 13 Juni 2024, waktu setempat, bahwa dia tidak kehilangan harapan untuk mencapai kesepakatan mengenai gencatan senjata di Jalur Gaza, tetapi, meminta Hamas untuk mengambil tindakan.
Sementara itu, Aziz Duwaik, yang merupakan Ketua Dewan Legislatif Palestina yang sekarang telah dibubarkan, dibebaskan oleh otoritas penjajah Israel pada hari Kamis, tanggal 13 Juni 2024.
Diketahui jika Aziz Duwaik ditahan selama hampir 9 bulan tanpa ada tuntutan resmi yang diajukan terhadapnya.
Pihak berwenang penjajah Israel membebaskan Duwaik di pos pemeriksaan militer Ad-Dahiriya yang berada di Hebron, sebelah selatan Tepi Barat. (*/Mey)