Internasional, gemasulawesi – Brigade Al Quds, yang merupakan sayap bersenjata Jihad Islam Palestina, menyampaikan seorang penembak jitu menargetkan seorang tentara penjajah Israel di sebelah timur daerah al-Shoka di Rafah yang berada di Jalur Gaza bagian selatan.
Namun, tidak jelas dari pernyataan yang dirilis oleh Brigade Al Quds kemarin, 10 Juni 2024, waktu Palestina, apakah tentara penjajah Israel tersebut tewas atau terluka.
Diketahui jika pertempuran di Rafah telah meningkat sejak awal bulan Mei setelah pasukan penjajah Israel mulai melakukan serangan, meskipun ada kecaman dari dunia internasional.
Di sisi lain, Universitas DePaul yang berada di Chicago, Amerika Serikat, menyampaikan telah memecat seorang instruktur biologi paruh waktu bernama Anne d’Aquino setelah dia memberikan tugas opsional terkait perang.
Anne d’Aquino mengatakan kepada para mahasiswanya pada bulan Mei lalu bahwa mereka dapat menulis mengenai dampak genosida di Jalur Gaza terhadap kesehatan manusia.
Diketahui jika tema kelas musim semi di Universitas Chicago adalah bagaimana mikroorganisme mengakibatkan penyakit.
“Beberapa mahasiswa keberatan dengan politik di kelas sains dan ditemukan bahwa materi itu di luar cakupan kelas,” kata Universitas DePaul.
Anne d’Aquino mengajukan banding atas pemecataannya dan menegaskan tugas yang diberikannya relevan mengingat para ilmuwan telah memperingatkan mengenai penyebaran penyakit menular di Jalur Gaza.
Sementara itu, ribuan pekerja akademis di Universitas California atau UC telah mengakhiri pemogokan mereka atas respons universitas terhadap para pengunjuk rasa pro-Palestina.
Mereka juga kembali bekerja menyusul perintah pengadilan dari hakim negara bagian.
United Auto Workers Local 4811, yang mewakili 48.000 mahasiswa pasca sarjanan yang bekerja sebagai peneliti, tutor, asisten pengajar dan pegawai akademisi lainnya, memulai pemogokan mereka pada tanggal 20 Mei 2024 di Santa Cruz.
Serikat pekerja itu menuduh hak kebebasan berpendapat para anggotanya dilanggar selama tindakan keras polisi dan universitas terhadap unjuk rasa pro-Palestina yang dilakukan di 6 kampus UC pada bulan Mei lalu. (*/Mey)