Bali, gemasulawesi - Sebuah kejadian tragis mengguncang Pantai Kelingking, Nusa Penida, yang melibatkan seorang wisatawan mancanegara (wisman) asal Qatar.
Dimana wisatawan asal Qatar yang berusia 30 tahun hanyut saat berenang di Pantai Kelingking, Nusa Penida.
Korban, yang diketahui bernama AAJA, tenggelam setelah terkena ombak di Pantai Kelingking dan terbawa arus laut saat sedang berenang bersama dua rekannya sekitar pukul 13.00 Wita.
Meskipun upaya penyelamatan dilakukan dengan segera oleh rekannya, mereka tidak dapat menyelamatkan AAJA yang akhirnya ditemukan dalam keadaan mengapung.
Kepala dusun Desa Kelingking pertama kali memberi tahu Basarnas Bali tentang kejadian ini setelah menerima laporan dari salah satu rekan korban.
Basarnas Bali segera mengirimkan tim SAR gabungan, termasuk personel dari unit siaga SAR Nusa Penida, TNI AL, BPBD Klungkung, Polsek Nusa Penida, Klinik Nusa Medika, serta mendapat dukungan dari masyarakat setempat, untuk melakukan pencarian dan penyelamatan di sekitar lokasi kejadian.
Proses pencarian dan penyelamatan berlangsung intensif, dengan fokus untuk menemukan dan mengangkat jenazah AAJA dari perairan Pantai Kelingking.
Setelah proses pencarian yang intensif, tim SAR akhirnya berhasil mengevakuasi jenazah korban pada Selasa, 18 Juni 2024, sekitar pukul 16.30 Wita.
Evakuasi dilakukan menggunakan helikopter untuk mengangkut jenazah menuju Hellypad Air Bali di Pelabuhan Benoa.
Di mana kemudian jenazah AAJA dibawa dengan ambulans ke Rumah Sakit Umum (RSU) Bali Mandara Denpasar untuk dilakukan prosedur lebih lanjut.
“Proses evakuasi berjalan lancar, lalu korban dievakuasi menuju Rumah Sakit Umum (RSU) Bali Mandara Denpasar menggunakan ambulans,” jelas Koordinator Unit Siaga SAR Nusa Penida Cakra Negara.
Kasus ini mencerminkan pentingnya respons cepat dan koordinasi yang efektif antara Basarnas Bali, instansi terkait, dan masyarakat dalam menghadapi keadaan darurat di area pariwisata yang rawan.
Kecepatan dalam merespons kejadian ini merupakan faktor penting dalam memaksimalkan kesempatan penyelamatan dan penanganan darurat.
Kejadian ini juga mengingatkan akan bahaya yang dapat terjadi di perairan terbuka dan pentingnya kesadaran akan keselamatan saat berlibur di lingkungan alam yang tidak terkendali seperti pantai. (*/Shofia)