Sulawesi Tenggara, gemasulawesi - Kristian Hansen, seorang YouTuber dan pengembara motor asal Denmark, sedang menjadi sorotan di Indonesia atas aksinya yang luar biasa dalam memperbaiki jembatan rusak di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Setelah dua tahun menjelajahi berbagai daerah di Indonesia, Hansen tiba di Wakatobi dan terkejut melihat kondisi jembatan yang sangat memprihatinkan di Kampung Terapung Sampela, tempat tinggal Suku Bajo.
Tanpa ragu, Hansen segera mengambil inisiatif untuk menggalang donasi melalui akun Instagram pribadinya @thekristianhansen.
Dalam waktu singkat, hanya 24 jam, Hansen berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp75 juta dari pengikutnya.
Dana tersebut digunakan untuk membeli bahan-bahan seperti kayu dan perkakas lainnya yang diperlukan untuk memperbaiki jembatan yang sangat dibutuhkan tersebut.
Selain fokus pada perbaikan jembatan, Hansen juga membantu memperbaiki beberapa rumah warga yang juga membutuhkan perhatian.
Meskipun menurut aturan setempat, pemeliharaan jembatan seharusnya menjadi tanggung jawab pemilik rumah di depannya, banyak penduduk di Kampung Terapung Sampela yang mengalami kesulitan ekonomi sehingga tidak mampu melakukannya.
Dengan tindakan ini, Hansen tidak hanya memperbaiki infrastruktur yang penting bagi komunitas lokal, tetapi juga memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan bagi mereka yang kurang mampu.
Melalui unggahan di Instagram, Hansen mengucapkan terima kasih kepada lebih dari 300 orang yang telah berpartisipasi dalam upayanya dan berkontribusi untuk mewujudkan perbaikan ini.
“Terima kasih kepada lebih dari 300 orang yang berdonasi dan membantu kami mewujudkan hal ini,” ungkapnya dalam bahasa Inggris.
Aksi baiknya tidak hanya mencerminkan kepeduliannya terhadap masyarakat lokal, tetapi juga menginspirasi banyak orang untuk berbuat baik dan memberikan dampak positif di sekitar mereka.
Kisah Kristian Hansen adalah contoh nyata bagaimana media sosial dapat digunakan sebagai alat untuk tujuan yang baik, menggalang bantuan, dan menyebarluaskan semangat kebaikan di seluruh dunia.
Aksinya menunjukkan bahwa satu individu pun bisa membuat perubahan positif yang signifikan dengan kemauan dan dedikasi yang tepat.
Hal ini pun mendapat respon positif dari warganet yang mendukung aksi Hansen tersebut.
“Terima kasih atas semua yang telah Anda lakukan di Bajo dan berbagi pengalaman "Gotong royong" Anda dengan dunia. Ungkapan Gotong royong sudah jarang kita dengar, apalagi di kota besar seperti Jakarta. Terima kasih telah menginspirasi kita semua. Semua dapat tercapai dengan cara gotong royong,” komentar akun @wid***.
Sebagian lain menyindir pemerintah yang tak bisa secepat Hansen melakukan perbaikan di wilayah itu.
“Lanjut abangku, rakyat Indonesia pasti akan mendukung gerakan tersebut, karena pemerintah kita hanya melihat dari kejauhan,” komentar akun @mu**. (*/Shofia)