Palu, gemasulawesi – Kader pelopor kerukunan dunia maya pemuda lintas agama dilatih menangkap informasi hoaks dan juga pembuatan konten kreatif kerukunan sebagai upaya meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama di Provinsi Sulawesi Tengah.
Ketua FKUB Sulawesi Tengah, Zainal Abidin, dalam keterangannya di Palu mengatakan tugas kader pelopor kerukunan dunia maya mengedukasi masyarakat dalam memanfaatkan media sosial atau internet sebagai sarana penunjang ketika melakukan aktivitas.
Zainal Abidin mengungkapkan kader pelopor kerukunan sebagai penyebar pesan damai di platform internet dan media sosial sehingga penting untuk mereka dilakukan peningkatan kapasitas maupun keterampilan dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi berbasis digital.
Baca Juga:
Komisi II DPR Laksanakan Sosialisasi tentang Pendidikan Pemilih di Parigi Moutong
FKUB juga melakukan penguatan wawasan moderasi beragama.
Selain itu, FKUB juga melakukan penguatan 4 pilar kebangsaan sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kader pelopor kerukunan dunia maya memiliki peran penting untuk menyuarakan dan juga mensosialisasikan moderasi beragama melalui media sosial dan platform internet demi menopang upaya FKUB Sulawesi Tengah dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dalam meningkatkan kualitas kerukunan,” katanya.
Baca Juga:
300 Personel Satpol PP Dilibatkan untuk Menertibkan Alat Peraga Kampanye Pilkada Palu
Sementara itu, ketua panitia pembentukan kader pelopor kerukunan dunia maya pemuda lintas agama FKUB Sulawesi Tengah, Muhammad Hajiji, menyampaikan ketua dan sekretaris AMSI Sulawesi Tengah, Muhammad Iqbal dan Abdullah K Mari, sengaja dilibatkan sebagai narasumber.
“Karena mereka pernah dilatih langsung oleh google dan memperoleh sertifikat penghargaan dari google sehingga FKUB meminta mereka untuk memberikan penguatan kapasitas kepada para kader pelopor kerukunan,” ucapnya.
Dalam pelatihan itu, peserta lebih diarahkan fokus terhadap identifikasi hoaks dan langkah antisipasinya juga pembuatan flayer dan video pendek pesan damai berbasis aplikasi karena informasi hoaks deras mengalir di sejumlah kanal media sosial.
Dia menuturkan para kader pelopor kerukunan dunia maya menjadi garda paling depan FKUB Sulawesi Tengah dalam menangkal hoakas, melakukan kontra narasi ujaran kebenciaan dan menyebarluaskan pesan-pesan damai dan juga kegiatan-kegiatan FKUB Sulawesi Tengah.
“Kualitas kerukunan tidak akan mungkin tercapai jika masyarakat memahami satu sama lain, tidak membangun hubungan sosial yang baik,” tandasnya. (*/Mey)