Tabanan, gemasulawesi - Keluhan warga Desa Kukuh di Kabupaten Tabanan, Bali, kembali mencuat ke publik terkait asap pembakaran dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Mandung.
Asap yang berasal dari pembakaran sampah tersebut dikabarkan cukup tebal dan terus-menerus mencemari udara di sekitar desa.
Kondisi ini membuat masyarakat Desa Kukuh resah karena asap tetap menggantung di udara bahkan hingga malam hari.
Sebagaimana terlihat dalam sebuah video yang diunggah akun Instagram @st.ramawijaya pada Minggu 27 April 2025, tampak seorang warga menyusuri jalan desa di tengah kepungan asap yang tidak kunjung menghilang.
Dalam unggahan tersebut, disebutkan bahwa masalah asap ini bukanlah sesuatu yang baru, melainkan sudah berlangsung selama bertahun-tahun.
Asap yang terus-menerus mengepul dari TPA Mandung menimbulkan kekhawatiran serius terkait kesehatan masyarakat setempat.
Pihak warga kemudian meminta dengan tegas kepada penanggung jawab atau pihak yang memiliki wewenang atas pengelolaan TPA Mandung untuk segera mengambil tindakan nyata.
"Untuk para pewenang atau yang memiliki tanggung jawab untuk masalah TPA di Tabanan. Kami sebagai perwakilan Warga kami (Desa Kukuh) memohon agar segera lakukan tindakan terhadap hal ini. Asap ini sudah terjadi hampir bertahun-tahun," demikian keterangan dalam unggahan tersebut.
Masalah polusi asap yang telah berlangsung lama ini tentu saja memantik berbagai reaksi dari warganet.
Banyak dari mereka menyatakan keprihatinannya terhadap dampak kesehatan yang ditimbulkan akibat polusi asap bertahun-tahun itu.
"Bertahun tahun duhh gmna gk sesak ya pernafasannya pasti terganggu," tulis balasan dari akun @ngu*** dalam kolom komentar unggahan tersebut.
Tanggapan warganet tersebut menegaskan betapa bahayanya paparan asap bagi kesehatan masyarakat yang tinggal di sekitar TPA Mandung.
Baca Juga:
Polsek Pulau Bunaken Terus Menggencarkan Patroli Jaga Kenyamanan Wisman dan Warga
Fenomena asap dari TPA ini menambah daftar panjang persoalan lingkungan yang perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah.
Selain mengganggu kenyamanan, keberadaan asap dalam jangka panjang berpotensi menimbulkan penyakit saluran pernapasan bagi warga, terutama anak-anak dan lansia.
Warga Desa Kukuh berharap agar pemerintah segera merespon keluhan ini dengan langkah-langkah nyata agar udara di desa mereka kembali bersih dan sehat. (*/Risco)