Parigi Moutong, gemasulawesi - Pemerintah Daerah Parigi Moutong menegaskan komitmennya dalam mengentaskan stunting melalui Program Prioritas Nasional yang menjadi fokus utama Bappelitbangda Parimo.
“Program ini dirancang untuk menurunkan angka stunting secara signifikan dalam 1.000 hari pertama kehidupan anak,” ujar Kepala Bidang Sosial dan Budaya Bappelitbangda Parimo, Intje Pina, dalam keterangan pers di Parigi, Selasa, 20 Mei 2025.
Stunting gagal tumbuh pada anak yang diukur dari tinggi badan di bawah standar usianya bukan semata soal postur. Kondisi ini melibatkan gangguan perkembangan fisik, kognitif, serta meningkatkan risiko infeksi berulang.
Anak stunting umumnya berat badannya stagnan, enggan bergerak aktif, dan rentan penyakit. Akibat jangka panjangnya, produktivitas dan kecerdasan calon generasi penerus berpotensi menurun.
Dalam paparannya, Intje Pina menekankan pentingnya sinergi antarinstansi, mulai dari layanan kesehatan dasar hingga peningkatan kualitas sanitasi. Bappelitbangda Parimo akan memetakan wilayah dengan prevalensi stunting tertinggi, lalu menggandeng puskesmas dan kader posyandu untuk memantau pertumbuhan balita.
“Identifikasi peluang pemberdayaan masyarakat juga krusial, misalnya melalui pelatihan gizi lokal dan sanitasi rumah tangga,” tambahnya.
Faktor penyebab stunting sangat beragam: kekurangan asupan gizi ibu hamil, pola asuh kurang optimal, sanitasi lingkungan yang buruk, hingga akses layanan kesehatan minim.
Dengan fokus intervensi sejak kehamilan hingga anak usia dua tahun, program ini menyasar 15 desa prioritas dengan angka stunting di atas rata-rata provinsi.
Hasil studi menunjukkan, bila intervensi gizi dan sanitasi dijalankan konsisten, angka stunting dapat turun hingga 20 persen dalam dua tahun pertama pelaksanaan. Keberhasilan tidak hanya mengukur panjang badan, tetapi juga peningkatan kecerdasan kognitif dan daya tahan tubuh anak.
Sebagai penutup, Intje Pina berharap partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat.
“Kita butuh kolaborasi: orang tua, tenaga kesehatan, hingga sektor swasta. Dengan bersama, target nasional bisa kita raih,” tutupnya optimis. Langkah konkret berikutnya adalah sosialisasi intensif dan pembentukan tim monitoring lintas sektor.