Tidak Tersentuh Hukum, Ini Tiga Nama Dibalik Pergerakan Tiga Titik PETI di Parigi Moutong

Ket Foto: Aktivitas Tambang Kayuboko
Ket Foto: Aktivitas Tambang Kayuboko Source: (Foto/Dok Pribadi)

Parigi moutong, gemasulawesi – Tiga bos pengelola Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) yang hingga saat ini dengan bebas mencuri kekayaan Sumber Daya Alam di Parigi moutong belum sekalipun tersentuh hukum.

Tiga titik PETI dimaksud ada di Kayuboko yang disebut-sebut dikuasai oleh Erik Agan yang kemungkinan besar ada nama ko Jefri di belakangnya sebagai pemodal, sementara PETI Sipayo dikelola oleh Candra dan PETI di Moutong disebut dikuasai oleh Nawir.

Ketiga nama itu disebut sebagai orang yang berada dibalik aktivitas PETI yang merusak alam, dan hingga saat ini bebas beraktivitas dan terkesan kebal hukum.

Entah apa alasan pembiaran aktivitas PETI pada tiga titik itu, berdasarkan penelusuran sejumlah media diketahui lahan Kayuboko diperkirakan seluas 300 Hektar, sementara Sipayo diperkirakan luasan lahannya dua ratus Hektar dan Moutong diperkirakan kurang lebih juga mencapai ratusan hektar.

Baca Juga:
Eks Pejabat ESDM Jadi Tersangka Korupsi Tambang Batu Bara PT RSM

Beberapa waktu lalu Polda Sulteng sudah menyisir beberapa titik Lokasi PETI di Parigi moutong, namun anehnya tiba-tiba aktivitas pertambangan langsung sunyi sehingga dicurigai Sidak itu bocor ke pengelola PETI.

Berkaitan dengan PETI Sipayo Kepala Desa Nurdin yang dikonfirmasi Senin, 25 Agustus 2025 mengaku tidak bisa berbuat apapun terhadap aktivitas PETI tersebut.

Menurutnya, sebelumnya pernah sekali dirinya melaporkan ke Gakumdu berkaitan aktivitas PETI, sempat ditangkap namun anehnya setelah penangkapan malah lebih banyak lagi alat berat yang beraktivitas.

“Sudah pernah saya laporkan ke Gakumdu pak, sempat ada ditangkap namun setelah itu beraktivitas lagi PETI nya bahkan lebih banyak alat berat yang naik,” ungkapnya.

Baca Juga:
Lima Pengusaha Tambang di Bengkulu Jadi Tersangka Korupsi dan Perambahan Hutan Lindung

Berkaitan dengan dugaan keterlibatannya secara langsung pada aktivitas PETI, Nurdin membantahnya dengan keras.

Ia mengaku tidak terlibat, menurutnya justeru ia secara tegas menolak keberadaan PETI di wilayah administrative desanya.

“Alat-alat berat itu tiba-tiba sudah diatas, menurut info masuk melalui desa Malanggo pesisir. Tidak melintas melalui desa kami,” bantahnya.

Berkaitan dengan salah satu pengelola tambang bernama Chandra ia membenarkan ada nama tersebut dan tinggal di kediaman kerabatnya sendiri.

Baca Juga:
Penegak Hukum Didesak BEM Nusantara Tertibkan Tambang Ilegal di Parigi Moutong

Namun berkaitan dengan keterlibatannya dalam hal PETI yang dikelola Chandra, ia mengatakan isu tersebut tidak benar.

“Hanya Chandra pak yang akan ditulis di Sipayo? Karena ada nama lain selain itu, Seperti Rusli asal Tinombo Selatan, Syaiful, Dina, Pai dan beberapa nama lainnya,” terangnya.

Sementara itu Kapolres Parigi Moutong yang dikonfirmasi berkaitan keberadaan nama dan tiga titik PETI tersebut Senin, 25 Agustus 2025 belum memberikan tanggapannya terhadap konfirmasi yang dilayangkan media ini.

Untuk diketahui beberapa bulan sebelumnya kapolda Sulteng telah memberikan janjinya untuk menindak PETI yang berada di Kabupaten Parigi moutong.

Sayangnya, hingga saat ini janji tersebut belum terealisasi. (fan)

...

Artikel Terkait

wave

Puting Beliung Rusak 146 Rumah di Serdang Bedagai, Warga dan Pemerintah Bergerak Cepat

Angin puting beliung di Serdang Bedagai merusak ratusan rumah, pemerintah dan warga segera lakukan penanganan dan pendataan dampak.

Lanud Pattimura Bagikan 250 Paket Beras untuk Warga Kurang Mampu di Ambon

Lanud Pattimura salurkan bantuan beras kepada masyarakat kurang mampu, mempererat hubungan dan dukung kesejahteraan sosial warga sekitar.

Konflik Hunuth, Ambon: Bantuan Pengungsi dan Penanganan Keamanan

Dinsos Ambon salurkan bantuan pengungsi konflik Hunuth, sementara aparat TNI-Polri dikerahkan untuk meredam bentrokan antarkelompok warga.

Mushalla di Bekasi Roboh Akibat Gempa Magnitudo 4,9, Warga Diminta Tetap Waspada

Gempa magnitudo 4,9 di Bekasi robohkan mushalla, BPBD imbau warga tetap waspada, tenang, dan ikuti informasi resmi.

Sebut Tidak Benar Wabup Meminta Fee dan Mengarahkan Proyek Sekolah , Yusnita: Saya Hanya Melobi Jadi Mitra Penyedia Bahan Bangunan

Yusnita sebut isu Wabup Parigi Moutong meminta fee dan mengarahkan proyek sekolah pada dirinya tidak benar.

Berita Terkini

wave

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.

Pemerintah Perluas Penyaluran BLT Rp30 Triliun untuk 35 Juta Keluarga, Dorong Kesejahteraan

Pemerintah menyalurkan BLT Rp300 ribu per bulan selama tiga bulan kepada 35 juta keluarga, hasil efisiensi anggaran tahun 2025.


See All
; ;