Disdikbud Sulawesi Tengah: Pentingnya Melestarikan Kearifan Lokal

<p>(Foto Istimewa)</p>
(Foto Istimewa)

Berita Sulawesi Tengah – Disdikbud Provinsi Sulawesi tengah (Sulteng) perlu peran semua pihak dan pentingnya untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal di seluruh daerah Sulawesi Tengah (Sulteng).  

Hal tersebut diungkapkan oleh Rahman Ansyari Kepala Bidang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Sulawesi Tengah, Palu 24 Mei 2022.

Apalagi jika kearifan lokal sudah terdegradasi sampai hilang, maka diperlukan kerja keras dan keterlibatan berbagai pihak mulai dari pemerintah daerah (Pemda), lembaga adat juga dan juga tenaga pendidik untuk bahu-membahu menghidupkan kembali kearifan lokal tersebut.

“Lembaga atau dewan adat dalam hal ini, Badan Permusyawaratan Adat Sulawesi Tengah (BMA) harus memberikan pemahaman kepada pemerintah kabupaten dan warga tentang pentingnya melestarikan kearifan lokal sehingga keduanya dapat berkolaborasi melalui kebijakan dan program pemerintah daerah,” jelasnya di Palu, Selasa 24 Mei 2022.

Baca: Cicalengka Dreamland : Wahana, Fasilitas, dan Harga Tiket Masuk

Rahman Ansyari mengatakan BMA Sulteng harus turun tangan membantu pemerintah daerah merancang regulasi yang berkaitan dengan pelestarian kearifan local tersebut.

Ia juga mengatakan, bahwa pemerintah daerah merupakan perantara yang memfasilitasi dan membiayai rancangan peraturan atau program yang diusulkan. Implementasi di lapangan dilakukan oleh BMA Sulteng bersama dengan lembaga atau dewan adat, pihak terkait dan masyarakat.

Di tingkat satuan pendidikan, dia mengatakan, peran guru pelatih sangat diperlukan untuk mengajarkan siswa kearifan lokal daerah dan kemudian mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Baca: KKP Serahkan Bantuan Rp200 Juta ke Kelompok Penggerak Konservasi di Sulawesi Tengah dan Selatan

Menurut Rahman Ansyari, kearifan lokal merupakan salah satu pilar penting bagi suatu negara untuk terus berkembang dan bertahan dengan perubahan zaman dari waktu ke waktu.

“Saya masih ingat pidato Bung Hatta tahun 1948 bahwa suatu pemerintahan bisa makmur jika kebudayaan juga berkembang. Kebudayaan mempengaruhi sifat pemerintahan negara. Saat ini, bagaimana bisa terjalin kerjasama dengan semua pihak untuk melestarikan kearifan lokal sebagai bagian dari kebudayaan negara kita,” ucap dia. (*)

Baca: Sejarah Singkat Kecamatan Kasimbar Parigi Moutong

Kunjungi Gemasulawesi di : Google News

...

Artikel Terkait

wave

Sejarah Singkat Kecamatan Kasimbar Parigi Moutong

Sejarah Singkat Kecamatan Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong, dahulu Kasimbar dikenal dengan nama Tanainolo yang berarti potongan

Pemda Parigi Moutong Tetapkan Tanggap Darurat Banjir Berlaku 14 Hari

Darurat Banjir Parigi Moutong, Tetapkan Status Tanggap Darurat 14 Hari di tiga desa Kabupaten Parigi Moutong.

Pemprov Sulawesi Barat Upayakan Jalin Kerja Sama Ekonomi Jalur Laut

Jalin Kerja Sama Ekonomi Jalur Laut Bersama Pemprov Sulawesi Tengah, Pemprov Sulawesi Barat (Sulbar) Agar Memfasilitasi

24 Orang Tim Pusat Perancangan UU DPR RI Berkunjung ke Parigi Moutong

Tim Pusat UU Perancangan DPR RI Berkunjung ke Parigi Moutong, 24 orang dari tim Pusat Perancangan undang-undang (UU) Keahlian DPR RI

Pengedar Sabu Asal Loji Berhasil Diamankan Kepolisian Parigi Moutong

Pengedar sabu asal Loji, berhasil diamankan Kepolisian Parigi Moutong, perempuan berinisial RN, 57 Tahun diamankan Sat Narkoba Polres Parigi

Berita Terkini

wave

SMART GOV dan CITIGOV untuk Tekan Kebocoran PAD di Parigi Moutong

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) terus memacu transformasi digital dalam sektor perpajakan dan ekspansi digitalisasi ke sektor retribusi.

Doktrin Baru Pendapatan Parigi Moutong, Menakar Kompas Fiskal 2024-2026

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Parigi Moutong resmi menetapkan "kompas" baru bagi arah kebijakan fiskal daerah

Inilah Sinopsis Film Ahlan Singapore, Kisah Cinta Penuh Drama yang Berlatar di Negeri Singa

Ahlan Singapore adalah film drama romantis yang akan segera tiba, menceritakan kisah cinta segitiga yang berlatar di Singapura

Bapenda Parigi Moutong Ancang-ancang Tarik Pajak Air Tanah Mulai 2026

Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) mulai memasang kuda-kuda untuk mengimplementasikan pemungutan pajak air tanah.

Dugaan Oknum Bhabinkamtibmas Bekingi Tambang Ilegal: Ujian Serius Bagi Citra Polri di Lambunu

Isu PETI diParigi moutong dibekingi aparat menguat, paska terungkapnya sejumlah nama oknum Bhabinkamtibmas dalam penelusuran sejumlah media


See All
; ;