Berita Sulawesi Selatan, gemasulawesi – Usai gerebek sekretariat Batalyon B120, Kanit Reskrim Polsek Tallo Iptu Faizal dicopot. Kepala Polrestabes Makassar, Kombes Polisi Budhy Haryanto menegaskan, Iptu Faizal dicopot karena di masa jabatanya telah banyak melakukan pelanggaran.
Hal tersebut diungkapkan Budhy saat dikonfirmasi, Senin 12 September 2022.
Dia mengatakan Polsek Tallo, Kompol Badollahi sudah lama mengeluhkan kerapnya pelanggaran yang dilakukan Iptu Faizal.
“Jadi bukan hanya satu pelanggaran, tapi banyak sekali pelanggaran yang dilakukan oleh Iptu Faizal. Kapolres Tallo sudah lama mengeluh tidak bisa menyelesaikan perkara ini dengan baik,” ucapnya.
Saat ditanya soal Kanit Polsek Tallo Iptu Faizal dicopot terkait penggerebekan di Sekretariat Batalyon B120 di Jalan Korban 40.000, Budhy membantahnya.
Menurut Budhy, tidak ada hubungan antara pemecatan Iptu Faizal dengan kasusnya.
Karena bukan dia yang melakukan penggeledahan, melainkan anggota Polda Sulawesi Selatan.
Hanya saja, Budhy menjelaskan, kasus tersebut tidak mau ditangani oleh Iptu Faizal, agar tidak semakin semrawut.
“Tidak ada kaitannya karena yang melakukan penggerebekan adalah anggota Polda Sulawesi Selatan. Cuma kasus itu jangan sampai dia yang menangani nanti bakalan semrawut,” katanya.
Senjata tajam yang disita akan diserahkan ke Polrestabes Makassar pada Kamis 15 September 2022.
Budhy menjelaskan bahwa senjata bermata dan botol minuman keras disita dari Batalyon B120.
Senjata tajam yang disita akan diserahkan ke Polrestabes Makassar pada Kamis 15 September 2022.
Dimana batalyon B120 merupakan tempat pembentukan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
“Batalyon B120 dibentuk oleh Forkopimda untuk meningkatkan kesadaran bagi anak-anak yang suka berkelahi atau berkelahi secara berkelompok. Batalyon B120 bertugas untuk meningkatkan kesadaran dan akan untuk anak-anak yang tidak bersekolah, menjadi lebih mudah untuk kembali bersekolah, sadar dan didukung oleh pemerintah untuk menjadi orang baik,” terangnya.
Budhy mengklaim bahwa setelah batalyon B120, jumlah perang kelompok di Makassar menurun drastis.
Karena para pelaku perang dari kelompok ini telah bergabung dengan batalyon B120 dan menyadari bahwa mereka tidak akan mengulangi kembali perbuatannya.
Baca: Kader PKS di Makassar Gelar Aksi Demo Tolak Harga BBM Naik
“Silakan menilai sendiri, apakah sekarang banyak perang geng di Makassar? Perang geng belum pernah terdengar, jumlahnya menurun drastis. Itulah peran B120, polisi dan pemerintah untuk membantu kejahatan rate di kota Makassar,” jelasnya.
Sebelumnya, sebanyak 48 anggota Batalyon B120 Group, organisasi masyarakat yang binaan Kapolrestabes Makassar dan Walikota Makassar, ditangkap pada Minggu 11 September 2022 malam.
Mereka ditangkap di sekretariat Jl Korban 40.000, Kecamatan Tallo dan ditemukan berbagai senjata bermata dan botol minuman keras.
Barang bukti yang disita adalah 164 anak panah, 4 parang, 1 senjata jenis Paporo rakitan, 3 ketapel panah busur dan 38 botol minuman keras. Sedangkan 48 orang yang ditangkap masih berstatus pelajar. (*/Ikh)
Baca: Lapangan Kerja dan Peluang Usaha Desa Wisata Barania di Sinjai
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News