Berita Sulawesi Barat, gemasulawesi – Terendam banjir, landasan pacu Bandara Udara Tampapadang Kabupaten mamuju, Provinsi Sulawesi Barat ditutup sementara.
Hal itu diungkapkan Kepala BPBD Kabupaten Mamuju, Muhammad Taslim saat dikonfirmasi, Rabu 12 Oktober 2022.
“Ya, jalur 2 menuju bandara udara tampapadang Mamuju terendam air dan lumpur hingga ke landasan pacu, saat ini ditutup sementara,” ucap Muhammad Taslim.
Taslim mengatakan, puncak banjir terjadi pada Selasa malam, 11 Oktober 2022. Daerah terparah ada di Kecamatan Kalukku yang menuju bandara.
Di daerah itu, satu desa dan dua kecamatan terendam air setinggi 2 meter. Akibat dari sungai Puro yang meluap.
Ribuan keluarga terpaksa mengungsi ke tempat yang aman. Saat ini, Taslim mengatakan tidak ada laporan korban jiwa dari bencana tersebut.
BPBD Mamuju menemukan 130 KK atau 340 jiwa di Desa Pamulukang, 1.121 KK di Kelurahan Sinyonyoi atau 3.430 jiwa dan 374 KK di Kelurahan Sinyonyoi Selatan atau 1.501 jiwa terdampak banjir.
“Data awal 1.625 atau 5.271 orang yang mengungsi. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” ucapnya.
Banjir juga menggenangi beberapa pemukiman di pusat kota Mamuju. Ketinggian air bervariasi antara 20 sentimeter dan satu meter.
Selain banjir, juga terjadi longsor besar di empat lokasi. Oleh karena itu, Jalan Trans Sulawesi tidak dapat dilalui.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Cuaca Kelas II Tampa Padang, Kabupaten Mamuju meminta masyarakat Sulawesi Barat mewaspadai risiko bencana hidrometeorologi karena beberapa wilayah di wilayah tersebut telah mencapai puncak musim hujan.
Baca: Disdikbud Parigi Moutong Gelar Bimtek dan Pendampingan DAK Fisik
Kepala Stasiun Cuaca Kelas II Tampa Padang Agus mengatakan, curah hujan di wilayah Sulawesi Barat termasuk dalam kategori menengah hingga tinggi. Kondisi ini diperkirakan akan terjadi pada bulan November.
Potensi curah hujan sedang hingga tinggi rawan bencana hidrometeorologi. Seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang dan angin kencang, gelombang tinggi dan angin puting beliung.
“Oleh karena itu, kami menghimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada karena musim hujan diperkirakan di atas rata-rata atau lebih basah dari biasanya di beberapa wilayah di Sulawesi Barat,” kata Agus. (*/Ikh)
Baca: Finalisasi Rancangan Perbup Pelaksanaan Sekolah Penggerak
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News