Sulawesi Selatan, gemasulawesi – Ratusan rumah di Dusun Kalumpang Barat dan Dusun Bungung-bungung, Desa Bontosunggu, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan terancam rusak karena abrasi. Kepala Desa Bontosunggu Kamiluddin melalui keterangan di Makassar membenarkan hal ini pada Senin 16 Januari 2023.
Menurutnya abrasi di tempatnya sudah berlangsung cukup lama. Sampai sekarang, ratusan rumah warga teracam rusak karena abrasi.
Baca: Sempat Kisruh, Ini Dia Sosok PJ Sekda Sulawesi Selatan yang Baru Dilantik
“Biasanya ombak disini besar, akhir tahun baru ini kejadiannya ombak sekitar 5 meter dan mencapai aspal,” ujarnya.
Ia menjelaskan, akibat abrasi tersebut menggerus lahan pemukiman warga hingga sejauh 10 meter di atas permukaan laut. Bahkan, rumah penduduk di sepanjang pantai terancam rusak.
Baca: Pemerintah Sulawesi Selatan Tangani Puluhan Kilometer Jalan Lalu Lintas Harian Rata-Rata
Air laut hampir mendekati rumah warga.Untuk meminimalisir dampak abrasi, warga mengaku mengambil karung pasir lalu membangun bendungan di belakang rumah untuk pemecah gelombang.
Ada juga beberapa rumah warga yang diikat dengan tali sebagai pembatas. Kamaludin menyebutkan, selaku pemerintah desa daapat memberikan solusi terkait masalah ini.
Baca: Pemerintah Sulawesi Selatan Bakal Gunakan Modifikasi Rekayasa Cuaca Untuk Kurangi Curah Hujan Tinggi
Sebab tidak bisa membangun pemecah gelombang dengan uang desa karena anggaran terbatas. .Dia khawatir jika abrasi ini terus mengerus kawasan pemukiman warga, akibatnya akan sangat parah.
“Kalau tidak segera diselesaikan, ada kemungkinan rumah warga dirusak,” ujarnya. Gelombang tinggi. “Saya sudah menginformasikan kepada warga bahwa mereka bisa mengungsikan tetangga atau keluarganya lebih awal saat gelombang tinggi karena kita tidak tahu kapan gelombang besar datang,” katanya.
Baca: Selama Tahun 2022 Ditemukan Puluhan Ribu Kasus Tuberculosis di Sulawesi Selatan
.”Saya berharap pemerintah pusat atau daerah akan membantu kami,” tutup Kamiluddin.
Diketahui abrasi adalah proses pengikisan pantai yang disebabkan oleh kekuatan gelombang laut dan arus laut yang merusak atau arus pasang surut.
Abrasi tersebut biasa dikenal dengan abrasi pantai. Kerusakan pantai akibat abrasi ini disebabkan oleh terganggunya keseimbangan alam kawasan pesisir. (*/NRL)
Editor: Muhammad Azmi Mursalim
Ikuti Update Berita Terkini Gemasulawesi di : Google News