Berita parigi moutong, gemasulawesi.com– Warga dari Desa Jononunu Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) Sulawesi Tengah (Sulteng) menolak kendaraan sampah memasuki wilayahnya.
“Empat kendaraan truk pengangkut sampah sementara terparkir di depan kantor DLH Parigi Moutong,” ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Parigi Moutong, Moh Irfan, di tempat kerjanya, Senin 20 April 2020.
Ia mengatakan, kejadian penolakan ini sudah beberapa kali terjadi, semenjak adanya pandemi virus corona.
Pada kejadian penolakan beberapa waktu lalu, warga tidak membiarkan truk sampah itu melintas jika tidak disemprot disinfektan terlebih dahulu.
Dengan adanya permintaan khusus warga itu, pihaknya menyemprot terlebih dahulu kendaraan truk sampah sebelum memasuki wilayah Tempat Pembuangan Akhir atau TPA sampah di Desa Jononunu Parigi Moutong.
“Kali ini, penolakan warga Desa Jononunu berbeda. Atau mungkin ada sedikit informasi yang tidak sinkron,” singkatnya.
Ia menceritakan, warga di Desa Jononunu menerima informasi terkait sebahagian wilayah TPA akan dijadikan tempat pemakaman korban virus corona.
Dengan dasar informasi itu, warga kemudian akhirnya menolak truk sampah yang ingin masuk ke TPA.
“Beberapa tim dari Pemda Parigi Moutong Sulteng sudah melakukan pertemuan dengan perwakilan warga yang melakukan aksi penolakan,” tuturnya.
Baca juga: 20 Ribu KK Kota Palu Terproses Pencairan Dana Stimulan
Akibat tidak beroperasinya truk sampah, sampah di TPS kelihatan mulai menggunung tumpukannya.
Ditemui ditempat terpisah, Sekretaris daerah (Sekda) Parigi Moutong, H Ardi Kadir, mengatakan pihaknya masih menunggu laporan hasil pertemuan dengan warga di Desa Jononunu.
Mengenai lokasi pemakaman korban virus corona di Parigi Moutong, pihaknya berencana mengembalikan ke desa atau kelurahan sesuai dengan alamat domisili korban.
“Warga janganlah menolak pemakaman korban virus corona. Pasalnya, proses pemakaman jenazah nantinya mengikuti protokol kesehatan dari Kementrian Kesehatan,” jelasnya.
Prosesnya nanti berlapis, ketat dan sesuai dengan standar kesehatan yang berlaku di seluruh dunia.
Ia menambahkan, jangan sampai ada Kabupaten Parigi Moutong yang meninggal dunia akibat virus corona. Seluruh warga mesti patuh pada anjuran pemerintah untuk tetap berada dirumah.
“Dan mengikuti himbauan untuk selalu memakai masker bila keluar rumah dan mematuhi physical distancing,” tutupnya.
Baca juga: Capai 41 Kasus, Angka PDP Corona Sulawesi Tengah (Sulteng) Melonjak
Laporan: Muhammad Rafii