Berita sulawesi tengah, gemasulawesi– Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) meminta penundaan layanan moda transportasi dari dan ke Sulteng. Apa alasan yang mendasari permintaan itu?
Permintaan penundaan layanan transportasi dari Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola itu ditujukan kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dengan nomor surat nomor 560/260/Dis.Hub 8 Mei 2020.
Permintaan penundaan layanan transportasi Sulawesi Tengah, didasarkan atas pernyataan Menteri Budi Karya Sumadi terkait operasional moda transportasi baik darat, laut maupun udara, akan mulai beroperasi 7 Mei 2020. Katanya, penjabaran itu adalah turunan dari Peraturan Menteri Nomor 25 Tahun 2020 tentang pengendalian transportasi selama musim mudik Idul Fitri 1441 H dalam rangka pencegahan penyebaran virus corona.
Gubernur Sulawesi Tengah memiliki alasan kuat meminta penundaan itu. Menurutnya, kondisi pandemi virus corona di Sulawesi Tengah sedang mengalami puncak penyebaran dengan melihat data yang ada sesuai laporan Gugus Tugas Pencegahan Pandemi Virus Corona Sulawesi Tengah.
Meledak, seperti itulah kondisi terkonfirmasi positif virus corona Sulawesi Tengah tembus 75 orang. Hanya dalam waktu sekitar dua bulan sejak kasus pertama, jumlahnya sangat melonjak dengan pesat.
Data terkini Pusdatina Sulawesi Tengah, terkonfirmasi positif virus corona Sulawesi Tengah, terakhir kembali bertambah lima orang asal dari Kabupaten Buol dan Tolitoli. Menurut data 6 Mei 2020, sebaran tambahan positif virus corona berasal dari Kabupaten Tolitoli dan Banggai Kepulauan.
Jubir penanganan virus corona Sulawesi Tengah mengatakan terdapat penambahan lima orang terkonfirmasi positif virus corona. Lima orang positif virus corona itu empat diantaranya berasal dari Kabupaten Tolitoli dan satu lainnya dari Banggai Kepulauan.
Alasan lain Gubernur Sulawesi Tengah minta penundaan layanan moda transportasi adalah Pemprov Sulawesi Tengah saat ini sedang berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah penyebaran pandemi virus corona agar tidak meluas ke seluruh kabupaten dan kota.
Upaya pencegahan penyebaran corona, Pemprov dan Pemda di seluruh Provinsi Sulawesi Tengah, diantaranya berupa pemberian instruksi buka tutup jalan. Tujuannya, untuk membatasi pergerakan arus barang dan penumpang mencegah penyebaran virus covid19.
Salah satu upaya pencegahan corona di Sulteng, yaitu surat Pemda Parigi Moutong terkait buka tutup jalan untuk menindaklanjuti arahan Presiden RI, tanggal 15 Maret 2020 dan surat Edaran Gubernur Sulawesi Tengah Nomor: 443/141/Dis.Kes. Tentang Pencegahan dan Antisipasi Penyebaran Covid19.
Kebijakan dalam surat itu, adalah melarang masuk dan keluar bagi Warga Negara Asing (WNA), Tenaga Kerja Asing (TKA) dan pekerja migran baik melalui jalur transportasi darat dan laut. Caranya, dengan menempatkan petugas pengawas di perbatasan pintu masuk dan keluar Kabupaten Parigi Moutong.
Khusus jalur transportasi darat, segera memasang portal dan menempatkan petugas pengawas di perbatasan pintu masuk dan keluar Kabupaten Parigi Moutong. Dengan pengaturan pembatasan buka tutup jalan bagi kendaraan angkutan penumpang, angkutan barang dan kendaraan pribadi yang masuk maupun yang keluar dari Parigi Moutong.
Waktu tutup jalan berlaku mulai 25 Maret 2020 hingga waktu yang belum ditentukan. Jadwal buka tutup jalan mulai pukul 22.00 WITA dan akan dibuka kembali pukul 06.00 WITA setiap hari.
Kemudian, memerintahkan Camat untuk berkoordinasi dengan aparat TNI-POLRI di wilayahnya masing-masing sehubungan dengan kebijakan buka tutup jalan.
Selanjutnya, memerintahkan Seluruh Camat, Kepala Desa dan Keluruhan bersinergi dengan aparat keamanan setempat untuk mengambil langkah strategis, jelas dan terukur.
Kebijakan itu, sebagai salah satu upaya mengurangi pergerakan penyebaran virus corona. Sehingga, diharapkan akan meminimalisir jatuhnya korban akibat terpapar wabah pandemi covid19.
Selain itu, Gubernur juga ternyata telah berkoordinasi dengan para Bupati dan Walikota se Sulawesi Tengah. Untuk bersepakat tetap konsisten menjalankan ketentuan yang sudah dikeluarkan sebelumnya. Yaitu, sampai dengan tanggal 1 Juni 2020 operasional seluruh moda transportasi bisa beroperasi kembali.
Apalagi, level penyebaran virus corona di Sulawesi Tengah saat ini sudah dinyatakan sudah menjadi transmisi lokal. Gugus Tugas Penanganan virus corona Sulawesi Tengah menyebut hal itu sebagai media penyebaran virus.
Bahkan saat ini, Orang Tanpa Gejala (OTG) yang berada di sekitar warga merupakan sumber penularan dari virus corona.
Atas kondisi transmisi lokal penyebaran corona di Sulawesi Tengah, sehingga Dinas Kesehatan kabupaten dan kota Se Sulawesi Tengah sudah melakukan tracking ketat pada semua kontak erat pasien terkonfirmasi positif.
Disiplin penggunaan masker, disiplin untuk social distancing harus terjaga, disiplin untuk physical distancing harus ditingkatkan. Mengantisipasi itu, warga dapat mematuhi seluruh himbauan yang disampaikan Pemerintah, TNI atau Polri. Karena penghentian penyebaran virus corona ditentukan dari kepatuhan warga untuk disiplin.
Kemudian, Gubernur juga telah bersepakat dengan Kepala Bandara Mutiara Sis-Aljufri Kota Palu beserta mitra perusahaan maskapai penerbangan untuk menunda pelayanan penerbangan. Baik yang menuju maupun yang keluar Sulawesi Tengah.
Sebelum penundaan layanan penerbangan, Kota Palu sendiri pada 13 April 2020 memberlakukan buka tutup jalan.
Buka tutup jalan menuju Kota Palu dalam rangka pengendalian dan pencegahan penyebaran virus corona (covid-19) di wilayah Kota.
Pemerintah Kota Palu dalam pemberitahuannya, memberlakukan buka tutup jalan dengan menempatkan pos pemeriksaan setiap orang dan barang di enam titik pintu masuk wilayah.
Enam titik itu diantaranya Pos Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Kota Palu Sulteng, Pelabuhan Laut Pantoloan, Pelabuhan Laut Penyebrangan Taipa, Pintu masuk jalan darat Kelurahan Watusampu, Pintu masuk jalan darat Kelurahan Pantoloan dan Pos pintu masuk jalan Kecamatan Tawaeli.
Pos pemeriksaan pintu masuk wilayah Kota Palu Sulteng itu dilakukan pemeriksaan dan identitas setiap orang masuk mulai pukul 07.00 WITA sampai dengan pukul 22.00 WITA. Termasuk pemeriksaan barang kebutuhan pokok dan penting (Bapokting).
Gubernur Sulteng memohon kepada Kementerian Perhubungan untuk mempertimbangkan permohonan itu. Mengingat kondisi Sulteng masioh dalam proses puncak peningkatan penyebaran pandemi virus corona.
Selain Gubernur Sulteng, banyak pihak menanggapi pelonggaran akses moda transportasi. Salah satunya dari Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi.
Ia menyatakan khawatir, kebijakan pelonggaran di sektor transportasi bisa memicu gelombang kedua penularan virus corona.
Alasannya, deteksi penyebaran virus corona akan semakin sulit. Sebab, kesadaran warga untuk melaporkan diri terbilang masih rendah.
Akhirnya, kebijakan Menhub Budi Karya Sumadi bisa melemahkan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
PSBB yang beberapa ahli menyebutkan merupakan salah satu kunci mematahkan penyebaran virus corona. Apalagi, hingga saat ini vaksin maupun obat virus corona belum ditemukan.
Asal Morowali Utara dan Touna, Tiga Tambahan PDP Corona Sulawesi Tengah
Tiga tambahan PDP virus corona di Sulawesi Tengah, berasal dari Kabupaten Morowali Utara dan satu dari Touna.
Menurut data 11 Mei 2020, rincian tambahan PDP corona baru Sulawesi Tengah yaitu satu dari Kabupaten Touna dan Morowali Utara.
Dengan tambahan itu, PDP corona Morowali Utara hingga saat ini sudah berjumlah dan dari Morowali Utara sudah berjumlah lima orang.
Nampaknya, Sulawesi Tengah saat ini sudah menuju puncak pandemi virus corona. Pasalnya, 83 orang telah terkonfirmasi positif.
Sepuluh kabupaten sudah terkonfirmasi penyebaran positif virus corona. Terbanyak dari Kabupaten Buol dengan total 37 kasus.
Sementara empat kabupaten tersisa termasuk Parigi Moutong masih bebas dari terkonfirmasi virus corona.
Terbanyak kedua adalah dari Kota Palu dengan jumlah 16 orang terkonfirmasi positif. Daftar selanjutnya adalah Morowali Utara dengan total 12 kasus positif corona.
Kabupaten Poso terkonfirmasi positif enam orang, Kabupaten Tolitoli yang sudah menerapkan lockdown jebol juga dengan jumlah lima orang positif virus corona.
Sedangkan, Kabupaten Morowali dan Sigi terdata sama jumlahnya tiga kasus positif corona.
Yang terbaru adalah satu dari Kabupaten Banggai Kepulauan yang sudah terdata satu orang positif corona.
Hingga saat ini, tinggal menyisakan empat kabupaten di Sulteng yang masih belum kebobolan kasus positif virus corona.
Kemudian, berdasarkan data nasional situs covid19.go.id, jumlah pasien positif terinfeksi Virus Corona (Covid19) bertambah menjadi 14265 orang, pada 10 Mei 2020.
Dari jumlah itu, korban meninggal mencapai 991 orang, dengan jumlah yang sembuh 2881 orang.
Terdapat penambahan kasus konfirmasi positif virus corona sekitar 233 kasus. Dan 10393 orang dalam perawatan.
Menurut grafik nasional, sebanyak 60,5 persen dari jumlah positif corona adalah dari kaum laki-laki, sedangkan wanita berjumlah 39,5 persen.
Sedangkan dari kelompok umur, terbanyak terkonfirmasi virus corona adalah dari umur rentang 31-45 dan kelompok 46-59 tahun.
Dari data medis, secara mayoritas gejala positif corona adalah batuk dengan grafik 100 persen, riwayat demam 66 persen, lemas dan sesak nafas 55,6 persen, pilek dan sakit tenggorokan 44 persen, diare dan keram otot sama 33 persen, sakit kepala mengigil dan sakit perut sebanyak 11 persen.
Laporan: Muhammad Rafii