Manado, gemasulawesi – Kasatker Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Utara, Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan atau BP2P Sulawesi I, Stenly Tangkere, menyatakan jumlah warga Tagulandang, Kabupaten Sitaro, yang akan direlokasi ke Desa Modisi hingga kini masih diverifikasi oleh Pemkab Sitaro.
Diketahui jika Desa Modisi yang akan dijadikan lokasi relokasi berada di Kabupaten Bolsel.
Stenly Tangkere menyampaikan jika BP2P Sulawesi I akan terus membangun komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Sitaro berkaitan dengan banyaknya keluarga yang akan direlokasi.
Dia mengungkapkan data dari Pemkab Sitaro akan berkaitan langsung dengan berapa banyak rumah yang akan dibangun.
“Data awal bahwa jumlah yang akan dilakukan relokasi sekitar 310 KK, namun, setelah ada rapat dengan dirjen perumahan, angkanya menurun menjadi 287 KK,” ucapnya pada tanggal 1 Juli 2024.
Stenly mengakui jika pihaknya tidak mengetahui alasan angkanya menjadi menurun.
“Pemerintah Kabupaten Sitaro yang melakukan verifikasi, apalagi, nama-nama keluarga yang akan direlokasi ke Desa Modisi berasal dari Pemerintah Kabupaten Sitaro dan juga menjadi kewenangan mereka,” katanya.
Dikutip dari Antara, dia menerangkan tugas pihaknya bersama dengan balai-balai lainnya adalah membangun rumah, halaman, jalan dan juga fasilitas umum serta fasilitas sosial.
“Teknisnya, untuk nama-nama keluarga yang akan direlokasi tinggal dari Pemerintah Kabupaten Sitaro,” ujarnya.
Stenly Tangkere juga menyampaikan jika sebanyak 100 unit rumah telah tersedia untuk korban erupsi Gunung Ruang yang ada di Kabupaten Kepulauan Sitaro.
“BP2P Sulawesi I juga akan mendatangkan stok tambahan dari Jawa Barat untuk memenuhi jumlah rumah yang akan dibangun di tempat relokasi warga,” terangnya.
Dia menambahkan jika tipe rumah yang akan dibangun untuk warga adalah tipe 36.
Dia menegaskan pihaknya bersama dengan balai lainnya akan berupaya optimal untuk menyelesaikannya hingga akhir tahun 2024,
“Kondisi lahan yang akan dibangun rumah terus dipersiapkan dan ada rekayasa teknis di lokasi, sehingga pada saat pembangunan diharapkan tidak terjadi kendala,” pungkasnya. (Antara)