Disusul Cabai Rawit, BPS Mencatat Komoditas Bawang Merah Memberikan Andil Paling Besar pada Deflasi Bulan Juli 2024 di Provinsi Gorontalo

Ket. Foto: Komoditas Bawang Merah Memberikan Andil Terbesar pada Deflasi Bulan Juli 2024 di Provinsi Gorontalo Source: (Foto/ANTARA/Adiwinata Solihin)

Gorontalo, gemasulawesi – BPS atau Badan Pusat Statistik mencatat komoditas bawang merah memberikan andil paling besar pada deflasi bulan Juli tahun 2024 di Provinsi Gorontalo.

Kepala BPS Provinsi Gorontalo, Mukhamad Mukhanif, mengatakan bawang merah memberikan andil 0,55 persen, disusul cabai rawit 0,34 persen, beras 0,08 dan tomat 0,05 persen.

Mukhamad Mukhanif menerangkan jika Provinsi Gorontalo mengalami deflasi month to month atau m-to-m sebesar 0,95 persen dan deflasi year to year atau y-to-d sebesar 1,48 persen.

Baca Juga:
Anggarannya Telah Siap 4,9 Miliar Rupiah, Pembangunan Kanal Tanggidaa di Provinsi Gorontalo Saat Ini Telah Masuk pada Tahap Persiapan Administrasi

Dia menyampaikan bulan ini terjadi penurunan harga yang tinggi dari bulan Juni ke Juli itu penurunannya mencapai 0,95 persen.

“Bawang merah, cabai rawait dan juga tomat adalah komoditas yang selama ini menjadi penyumbang inflasi utama, tetapi pada bulan Juli mengalami penurunan harga,” katanya.

Dikutip dari Antara, dia menyatakan jadi saat komoditas ini turun harga, maka deflasi akan besar untuk penurunan harganya.

Baca Juga:
Wakili Panglima Kodam, Danrindam XIV/Hasanuddin Pimpin Evaluasi Latihan Pra Tugas Satgas Yonzipur 8/SMG

Sedangkan di bulan Juli 2024, Provinsi Gorontalo mengalami inflasi tahunan sebesar 3,07 persen.

Kota Gorontalo mengalami inflasi tahunan 1,65 persen dan juga Kabupaten Gorontalo mengalami inflasi tahunan 4,29 persen.

Inflasi tahunan Provinsi Gorontalo terjadi sebab adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada 9 kelompok pengeluaran, yakni kelompok makanan, minuman dan juga tembakau sebesar 6,46 persen, kelompok pakaian dan juga alas kaki 3,47 persen.

Baca Juga:
Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat, Budi Daya Komoditas Udang Dikembangkan oleh Pj Gubernur Sulawesi Barat

Juga kelompok air, listrik dan perumahan, serta bahan bakar rumah tangga 0,08 persen.

Disusul dengan kelompok kesehatan sebesar 2,10 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,28 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,60 persen, kelompok pendidikan 0,35 persen dan kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran 5,18 persen.

Dan juga kelompok perawatan pribadi serta jasa lainnya 2,85 persen.

Baca Juga:
Diupayakan pada Semester 2 Nanti Dapat Terserap Optimal, Realisasi Distribusi Pupuk Subsidi Jenis Urea di Sulteng Sejak Januari hingga Juni Sekitar 25,7 Persen

Sementara 2 kelompok pengeluaran mengalami deflasi tahunan, yakni kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,18 persen dan juga kelompok transportasi sebesar 0,48 persen. (Antara)

Bagikan:

Artikel Terkait

Berita Terkini