Makassar, gemasulawesi – Menurut laporan, ribuan umat Muslim melaksanakan shalat gaib setelah melaksanakan shalat Jumat untuk Ismail Haniyeh, yang merupakan Kepala Biro Politik Hamas, pada sejumlah lokasi di Makassar, Sulawesi Selatan.
Shalat gaib untuk Ismail Haniyeh tersebut diadakan pada tanggal 1 Agustus 2024.
Pelaksanaan shalat gaib di Masjid Al Markaz Al Islami terpantau berlangsung dengan khusyuk.
Setelah shalat Jumat, Imam Besar Masjid Al Markaz Al Islami, Prof KH Muammar Bakry, langsung memimpin shalat gaib.
Setelah pelaksanaan shalat gaib, Muammar Bakry, menyampaikan kepada awak media, shalat gaib itu digelar sebagai bentuk rasa duka cita yang mendalam terhadap Ismail Haniyeh yang diduga dibunuh.
“Juga sekaligus keprihatinan kekejaman zionis penjajah Israel terhadap masyarakat Palestina,” katanya.
Setelah shalat gaib, dia memimpin jemaah mendoakan agar almarhum Ismail Haniyeh yang meninggal syahid tersebut diberikan tempat yang istimewa dan juga dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT.
Selain itu, Muammar Bakry juga mengharapkan kondisi di Palestina segera membaik dan tidak terjadi konflik berkepanjangan yang menyengsarakan masyarakat Palestina di Jalur Gaza.
Dikutip dari Antara, dia mengatakan dukungan ini adalah bagian dari solidaritas mendoakan mereka yang syahid akibat agresi kebiadaban zionis penjajah Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Di tempat terpisah, Keluarga Besar Universitas Muslim Indonesia atau UMI Makassar di Masjid Umar Bin Khatab juga menggelar shalat gaih disertai dengan zikir dan juga doa.
Shalat gaib dipimpin langsung oleh Pimpinan Pesantren Unggulan Darul Mukhlisin UMI Padang Lampe setelah melakukan shalat Jumat berjamaah oleh Asisten Direktur I Pesantren Mahasiswa UMI Darul Mukhlisin, Dr H Ahmad Basit.
“Mari melaksanakan shalat untuk pejuang Palestina, Ismail Haniyeh, yang selama ini mengabdikan hidupnya untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina,” ucapnya sebelum melaksanakan shalat gaib.
Prof Sufirman Rahman, yang merupakan Rektor UMI, menyebutkan solidaritas UMI terhadap Palestina telah banyak dilakukan dengan berbagai bentuk.
Seperti bantuan donasi untuk rakyata Palestina senilai 2 miliar rupiah dan kampanye kemerdekaan Palesina termasuk penandatanganan petisi solidaritas. (Antara)