Penajam Paser Utara, gemasulawesi – Di tengah transformasi besar-besaran yang sedang bergulis di IKN, Provinsi Kalimantan Timur, PLTS atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya muncul sebagai salah satu elemen kunci dalam upaya menuju keberlanjutan dan juga kemandirian energi.
PLTS tidak hanya menawarkan solusi yang ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan energi kota, namun juga mempunyai peran yang penting dalam mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil dan menurunkan emisi karbon.
Integrasi PLTS ke dalam infrastruktur IKN adalah langkah strategis dalam mewujudkan konsep ‘nusa-rimba’ yang berorientasi pada keberlangsungan ekosistem hutan dan mendukung pencapaian target-target iklim dan energi yang ambisius.
Rintisan masa depan energi ramah lingkungan di IKN terwujud lewat pembangunan PLTS di Desa Pemaluan, Kabupaten Penajam Paser Utara pada fase pertama pembangunan IKN 2022-2024.
Perjalanan menuju Pembangkit Listrik Tenaga Surya tersebut dapat ditempuh melalui jalur darat selama 30 menit dari Gardu Penghubung PLN yang terletak di jantung IKN.
Memasuki area yang lebih terpencil di Desa Pemaluan, infrastruktur penghubung menuju Pembangkit Listrik Tenaga Surya masih didominasi dengan jalanan tanah yang berkelok-kelok dan bergelombang tanpa pembatas tebing.
Pohon eukaliptus tumbuh di sekitar area perjalan yang menjadi bagian dari pengelolaan lingkungan.
Dikutip dari Antara, kurang dari setahun sejak peletakan batu pertama oleh Presiden Jokowi pada bulan November 2023, PLTS IKN saat ini telah memproduksi total 10MW energi listrik, dari rencana pengembangan 50MW yang ditargetkan selesai di akhir tahun 2024.
Agung Murdifi, yang merupakan General Manager PLN Unit Induk Distribusi atau UID Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara atau Kaltimra, menyampaikan kapasitas itu melampaui kebutuhan pasokan listrik Istana Negara dan Istana Negara di IKN, Perkantoran Kawasan Inti Pusat Pemerintahan, perhotelan hingga bandara.
“Sekarang PLTS telah memenuhi 10MW,” ujarnya.
Dia melanjutkan untuk HUT RI tanggal 17 Agustus 2024, dialokasikan kebutuhan listrik 1,5 MW.
Area PLTS IKN terbagi atas 9 blok, yang terdiri atas area pemasangan panel di sisi barat dan selatan, area solar farm dan unit perkantoran di bagian tengah lapangan yang terintegrasi dengan fasilitas umum, seperti mushala.
Salah satu petugas ruang pengendali PLTS Ibu Kota Nusantara tampak memonitor capaian produksi listrik dari layar komputer.
Terlihat jumlah energi matahari yang tertangkap oleh solar panel sedang mencapai puncaknya di angka 10,1 MW.
Oleh Andi Firdaus (Antara)