Protes Pungutan Liar Sejumlah SD SMP Negeri di Samarinda Malah Diintimidasi, Orangtua Murid Kembali Demo, Tuntut Pemerintah Segera Bertindak

Orangtua murid di Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur kembali melakukan aksi demo terkait pungli.
Orangtua murid di Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur kembali melakukan aksi demo terkait pungli. Source: Foto/Tangkap layar Instagram @jendela_indonesia_

Samarinda, gemasulawesi - Dugaan pungutan liar (pungli) di sejumlah SD dan SMP Negeri di Samarinda telah menjadi sorotan publik setelah viral di media sosial. 

Aksi protes orangtua siswa di Samarinda terkait dugaan pungutan liar (pungli) di sejumlah SD dan SMP Negeri ini pun semakin memanas setelah mereka menghadapi intimidasi pasca-demonstrasi pertama

Masalah ini memicu aksi demo besar-besaran oleh orangtua murid yang menuntut pemerintah segera menangani isu tersebut. 

Orangtua murid pun memutuskan untuk kembali turun ke jalan menggelar aksi demo di depan Kantor Wali Kota Samarinda sejak Kamis kemarin.

Baca Juga:
Menolak Bayar Iuran Rp140 Juta per Bulan ke RW, Warga Tutup Akses Jalan Menuju Sekolah SMP Swasta di Surabaya, Begini Titik Permasalahannya

Hal ini dilakukan untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap biaya pendidikan yang tinggi dan dugaan pungli yang melibatkan oknum di sekolah-sekolah negeri.

Aksi kali ini merupakan kelanjutan dari demonstrasi pertama yang dilaksanakan pada 24 Juli 2024 di kantor gubernur. 

Dalam aksi terbarunya hari ini, para peserta yang mayoritas adalah ibu-ibu rumah tangga mengenakan daster, dan menggelar terpal di depan pintu masuk Kantor Pemerintah Kota Samarinda, yang terletak di Jalan Kesuma Bangsa, Kecamatan Samarinda Kota. 

Sejak pukul 10.00 Wita, puluhan ibu-ibu memukulkan sutil ke panci sebagai simbol protes mereka terhadap biaya seragam, pembangunan, dan harga buku yang dianggap sangat mahal.

Baca Juga:
Geger! Pensiunan Kepala Sekolah di Surabaya Ketahuan Tilap Uang Ratusan Guru di KPRI Tegar hingga Rp2,3 Miliar, Alasannya Bikin Emosi

Para demonstran juga membawa puluhan buku paket edisi lama yang dikatakan akan disumbangkan kepada pemerintah kota. 

Sumi (35), salah satu perwakilan orangtua murid dari Samarinda Seberang, menjelaskan, “Mungkin pemerintah tidak mampu. Banyak sekolah negeri yang bilang buku paket tidak cukup untuk semua murid, makanya kami sumbangkan buku.” Tindakan ini menjadi simbol ketidakpuasan terhadap klaim pemerintah mengenai kekurangan buku di sekolah-sekolah.

Dugaan pungli ini menjadi viral setelah video aksi protes orangtua murid tersebar luas di media sosial, mengundang perhatian dan dukungan dari masyarakat luas. 

Koordinator aksi, Nina Iskandar, menegaskan bahwa dugaan pungli di sekolah-sekolah negeri di Samarinda tampaknya telah terstruktur, sistematis, dan masif. 

Baca Juga:
Menikmati Pesona Alam Silancur Highland, Yuk Kunjungi Destinasi Wisata Instagramable di Kaki Gunung Sumbing Magelang

“Kami membawa bukti dan data mengenai pungli yang dilakukan oleh oknum di sekolah. Ini adalah bentuk protes terhadap praktik yang sudah sangat meresahkan,” ungkap Nina, dikutip pada Jumat, 2 Agustus 2024.

Setelah aksi pertama pada 24 Juli 2024, para wali murid mengaku menghadapi intimidasi dan ancaman. 

Nina menambahkan, “Setelah aksi sebelumnya, ancaman terhadap kami semakin meningkat. Hal ini menambah beban dan ketidaknyamanan kami, tetapi kami tetap berjuang untuk hak-hak kami.” 

Ancaman ini semakin memicu kemarahan dan keputusasaan para orangtua, yang merasa tidak ada perubahan signifikan setelah aksi pertama.

Baca Juga:
Berkat GNPIP yang Aktif Dilakukan, IHK Gabungan 4 Kota di Kaltim Periode Juli 2024 Tercatat Mengalami Deflasi 0,38 Persen Ketimbang Bulan Sebelumnya

Dengan viralnya dugaan pungli ini, masyarakat berharap pemerintah Kota Samarinda akan segera mengambil tindakan yang tegas untuk mengatasi masalah ini. 

Para orangtua murid menuntut agar pemerintah kota melakukan investigasi menyeluruh dan memastikan bahwa biaya pendidikan tidak membebani masyarakat secara tidak adil. 

Mereka juga menuntut transparansi dalam pengelolaan dana dan penegakan hukum terhadap oknum yang terlibat dalam pungli. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Protes Orang Tua Murid Terkait Dugaan Pungli Buku Pelajaran di Sejumlah Sekolah Viral, Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda Angkat Bicara

Usai diserbu emak-emak yang protes terkait dugaan pungli buku pelajaran, Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda buka suara.

Geram! Protes Dugaan Pungli Buku Pelajaran di Sejumlah Sekolah hingga Rp600 Ribu per Anak, Orang Tua Siswa Geruduk Balai Kota Samarinda

Orang tua siswa di Samarinda memprotes dugaan adanya pungli di sejumlah sekolah terkait pembelian buku pelajaran, yang sangat memberatkan.

Dinilai Terlalu Memberatkan! Orang Tua Murid Keluhkan Dugaan Pungli di SMA 19 Makassar untuk Pengadaan CCTV dan WiFi, Segini Besarannya

SMAN 19 Makassar diduga melakukan pungutan liar ke orang tua murid dengan meminta iuran untuk pengadaan CCTV dan WiFi.

Kasus Dugaan Pungli di SMAN 9 Kota Tangerang Viral, Begini Pengakuan Orang Tua Siswa yang Diminta Bayar Rp11 Juta Saat PPDB

Kasus dugaan pungutan liar di SMAN 9 Kota Tangerang menghebohkan publik setelah adanya pengakuan orang tua siswa ini.

Ramai Diperbincangkan! Kasus Dugaan Pungli di SMAN 9 Kota Tangerang Mencuat, Orang Tua Siswa Diminta Bayar Rp11 Juta, Begini Kronologinya

Viral berita dugaan pungli atau pungutan liar kepada orang tua murid saat proses PPDB di SMAN 9 Kota Tangerang.

Berita Terkini

wave

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.

Pemerintah Perluas Penyaluran BLT Rp30 Triliun untuk 35 Juta Keluarga, Dorong Kesejahteraan

Pemerintah menyalurkan BLT Rp300 ribu per bulan selama tiga bulan kepada 35 juta keluarga, hasil efisiensi anggaran tahun 2025.

Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat, Masuk Lima Besar Kota Paling Tercemar Dunia, Warga Diminta Waspada

Jakarta pantau udara real-time melalui 111 SPKU, sarankan masyarakat kurangi aktivitas luar, siapkan sistem peringatan dini polusi.


See All
; ;