Dinamai STUPA, Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan Manokwari Berupaya Mengembangkan Sektor Pariwisata dengan Program Aksi Perubahan

Ket. Foto: Dinas Parekraf Manokwari berupaya mengembangkan sektor pariwisata dengan program aksi perubahan yang dinamai STUPA Source: (Foto/ANTARA/Ali Nur Ichsan)

Manokwari, gemasulawesi – Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan atau Parekraf Manokwari, Papua Barat, berupaya mengembangkan sektor pariwisata dengan program aksi perubahan yang dinamai dengan STUPA atau Semangat Transformasi Untuk Pariwisata yang Amanah.

Immanuel Pangaribuan, yang merupakan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Parekraf Manokwari, menyampaikan program STUPA fokus untuk kolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah pusat, sektor swasta hingga masyarakat umum.

Immanuel Pangaribuan mengatakan melalui STUPA ini, pihaknya ingin meningkatkan inisiatif pemangku kepentingan lewat pola kemitraan untuk meningkatkan pengembangan sektor pariwisata.

Baca Juga:
Bertujuan untuk Menambah Wawasan, Kepala Divisi Keimigrasian Kemenkumham Sulawesi Selatan Membuka Langsung Kegiatan Legal Expo

“Dan mendukung pelatihan untuk masyarakat lokal dalam pelayanan wisata,” katanya.

Dia menerangkan pengembangan pariwisata di Manokwari tidak terlepas dengan tantangan signifikan, seperti keterbatasn SDM, baik aparatur negara maupun pelaku industri pariwisata.

Tantangan lainnya adalah Kabupaten Manokwari masih mempunyai keterbatasan infrastruktur dan juga kebutuhan sarana pra sarana lain untuk meningkatkan daya tarik wisata daerah.

Baca Juga:
Dengan Mendorong Inovasi Pemerintahan yang Sombere and Smart City, BRIDa Kota Makassar Ambil Peran untuk Mendukung Percepatan Program Pemerintah

Dikutip dari Antara, untuk itu, diperlukan aksi perubahan guna melakukan pemberdayaan masyarakat dan juga program promosi pariwisata yang menonjolkan keindahan alam dan juga kekayaan budaya.

“Dengan program STUPA, kita berupaya menjadikan penduduk setempat dapat terlibat langsung dalam industri pariwisata secara berkelanjutan dan memperoleh manfaat ekonomi dari pertumbuhan sektor ini,” ucapnya.

Sebagai langkah awal transformasi pengembangan sektor pariwisata, pihaknya telah menetapkan kawasan wisata Pantai Pasir Putih sebagai wilayah transaksi digital dan telah diluncurkan pada tanggal 25 Juli 2024.

Baca Juga:
Gegerkan Warga! Sumur Bor di Sampang Madura Mendadak Semburkan Air Diduga Bercampur Gas Setinggi 20 Meter, Begini Kronologi Awalnya

Pada program itu, seluruh pelaku usaha atau UMKM di Pantai Pasir Putih diajak untuk melek teknologi dengan memanfaatkan QRIS yang difasilitasi oleh Dinas Parekraf Manokwari.

Selain Pantai Pasir Putih, Manokwari juga mempunyai tempat-tempat yang memiliki peluang untuk dikembangkan, seperti wisata religi dan juga tempat bersejarah di Pulau Mansina, wisata budaya dan juga beberapa pantai indah lainnya. (Antara)

Bagikan:

Artikel Terkait

Berita Terkini