Makassar, gemasulawesi – BRIDa atau Badan Riset dan Inovasi Daerah Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mengambil peran untuk mendukung percepatan program pemerintah dengan mendorong inovasi pemerintahan yang ‘Sombere and Smart City’.
Nirman Mungkasa, yang merupakan Kepala BRIDa Kota Makassar, dalam keterangannya pada hari Sabtu, tanggal 3 Agustus 2024, menerangkan BRIDa mempunyai tanggung jawab untuk mendampingi inovator dari SKPD atau Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam menciptakan berbagai inovasi
Nirman Mungkasa mengatakan pihak BRIDa berfokus pada pengembangan solusi yang dapat meningkatkan efisiensi dan juga efektivitas pelayanan publik, sesuai dengan prinsip smart city.
Sombere dan Smart City merupakan salah satu program yang dijalankan Pemerintah Kota Makassar dimana menitikberatkan pada pengguna perangkat secara Sombere atau ramah dan menyatukan dengan sistem kota pintar atau smart city.
Sombere sendiri untuk masyarakat suku Makassar merupakan sebuah kearifan lokal yang dijunjung tinggi oleh masyarakatnya, sehingga penggabungan Sombere and Smart City oleh Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, merupakan sebagai penyesuaian antara kearifan lokal dan kemajuan akan TI atau teknologi informasi.
“Pendampingan BRIDa dilakukan lewat inkubator inovasi yang adalah salah satu invosai dari BRIDa,” katanya.
Dia melanjutkan inkubasi ini mempunyai mentor yang membantu dalam pembuatan aplikasi, mengembangkan ide-ide, pembuatan video promosi dan berbagai layanan digital lainnya yang mendukung pengembangan inovasinya.
Dikutip dari Antara, dia menyebutkan BRIDa telah melakukan pemantauan dan juga evaluasi terhadap program-program yang telah diluncurkan untuk memastikan setiap inovaso benar-benar memberikan dampak yang positif untuk masyarakat.
Dia menyampaikan pihaknya ingin memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil memberikan dampak positif dan dapat meningkatkan pelayanan untuk kualitas hidup masyarakat.
“Pada tahun 2024, Kota Makassar menjadi salah satu Kota Terinovatif di Indonesia, dalam kompetisi Innovative Government Award atau IGA yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri atau Kemendagri,” ujarnya.
Nirman Mungkasa menyatakan keberhasilan itu dicapai berkat partisipasi para inovator dalam 79 inovasi, yang terdiri dari 56 inovasi berbasis digital dan juga 23 inovasi non-digital. (Antara)