Jakarta Barat, gemasulawesi - Insiden pengeroyokan brutal yang menimpa Rifal (23) di Jalan Tubagus Angke, Angke, Tambora, Jakarta Barat sekitar pukul 01.30 WIB, telah menarik perhatian luas setelah video rekaman kejadian tersebut viral di media sosial.
Aksi pengeroyokan brutal ini bukan hanya menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga, tetapi juga memicu berbagai reaksi dari publik dan pihak berwenang.
Menurut keterangan pacar korban, Niken, insiden pengeroyokan berawal ketika mereka mengendarai sepeda motor bersama.
Di tengah perjalanan, mereka tiba-tiba diteriaki oleh dua orang tak dikenal dari arah belakang tanpa alasan yang jelas.
Niken menjelaskan, “Tanpa sebab, kami diteriaki ‘woy’. Saya pikir dia bercanda sama temannya. Saya tetap jalan seperti biasa.”
Situasi ini awalnya dianggap sebagai tindakan iseng atau lelucon, namun segera berubah menjadi kekerasan.
Setelah diteriaki, pelaku menghentikan kendaraan mereka secara paksa di tengah jalan.
Niken menjelaskan bahwa pelaku, yang berjumlah empat orang, langsung menyerang Rifal tanpa ampun.
“Yang mukulin itu tuh semua temannya ikutan. Ada empat orang. Abis mukulin langsung kabur,” kata Niken.
Rifal mengalami luka serius akibat serangan tersebut, termasuk luka di pelipis mata, hidung atas, serta lecet di bagian lutut kaki kiri dan keselo di pergelangan tangan kanan.
Tak lama setelah serangan pertama, pelaku dan teman-temannya kembali datang ke lokasi dengan membawa senjata tajam, memperburuk situasi yang sudah kacau.
Warga dan pengguna jalan yang melihat keributan tersebut segera melerai dan mencoba mengatasi keadaan. Meskipun upaya melerai dilakukan, pelaku berhasil melarikan diri dari lokasi kejadian.
Rekaman video yang diambil oleh saksi mata selama pengeroyokan langsung tersebar di media sosial, memicu reaksi publik yang beragam.
Banyak netizen mengecam tindakan kekerasan tersebut dan mendesak pihak kepolisian untuk segera menangkap para pelaku.
"Pasal 170 tentang tindak pidana pengeroyokan dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun. Cairkan saja gaes, minimal per pelaku mainkan 25 juta, bisa buat makan bakso setahun wkwkwkwk," komentar akun @ale***.
Video tersebut menunjukkan kekerasan yang dilakukan pelaku dan telah menjadi sorotan utama, memperlihatkan bagaimana tindakan brutal dapat dilakukan tanpa alasan yang jelas.
Setelah kejadian, Rifal dan Niken melaporkan insiden tersebut ke Polsek Tambora.
Pihak kepolisian segera turun tangan untuk menyelidiki kasus ini dan mencari pelaku. Penyelidikan dilakukan dengan cermat untuk mengidentifikasi dan menangkap pelaku yang terlibat dalam pengeroyokan.
Pihak kepolisian juga meminta bantuan masyarakat untuk memberikan informasi yang dapat membantu penyelidikan.
Kejadian ini juga menyoroti pentingnya upaya preventif dalam menangani kekerasan di jalanan dan perlunya peningkatan keamanan di area tersebut. (*/Shofia)