Kondisi Tanaman Terancam Rusak, Pemprov Sulbar Mengantisipasi Serangan Ulat Api yang Menyerang 100 Hektare Tanaman Sawit di Mamuju Tengah

Ket. Foto: Serangan Ulat Api yang Menyerang 100 Hektare Tanaman Sawit di Mamuju Tengah Diantisipasi oleh Pemprov Sulbar Source: (Foto/ANTARA Foto/HO Humas Pemprov Sulbar)

Mamuju Tengah, gemasulawesi – Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat mengantisipasi serangan ulat api yang menyerang 100 hektare tanaman sawit di Desa Tinali, Kecamatan Budong-Budong, Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat.

Andi Kamalia, yang merupakan Sekretaris Disbun Sulawesi Barat, dalam keterangannya di Mamuju pada hari Kamis, tanggal 9 Agustus 2024, menyampaikan kondisi tanaman sawit petani itu terancam rusak sehingga Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat melakukan antisipasi dan juga pengendalian hama ulat api itu.

Andi Kamalia mengatakan hama ulat api berpotensi merugikan para petani dan juga industri perkebunan di Sulawesi Barat sehingga harus dikendalikan.

Baca Juga:
Wujudkan Upaya Perlindungan Perempuan dan Anak, Pemerintah Provinsi Bengkulu Kukuhkan Satgas PPA

“Sebelum dilakukan antisipasi maka dilakukan pengamatan dan identifikasi tingkat kerusakan yang diakibatkan ulat api itu,” ujarnya.

Dia melanjutkan hal itu untuk menentukan langkah penanggulangan yang dibutuhkan untuk melindungi komoditi penting ini.

Dikutip dari Antara, Andi Kamalia menyebutkan pemerintah dan juga penyuluh pertanian lapangan atau PPL, serta regu pengendali organisasi pengganggu tanaman atau RPO dan petani untuk bekerja sama memberantas ulat api.

Baca Juga:
Sasar Anak-Anak Sekolah, Tim Penggerak PKK Sulawesi Selatan Menyerahkan Bantuan dan Mengedukasi Pelajar dalam Program PKK Goes to School

Dia mengatakan pengendalian hama dengan cara penyemprotan atau fogging yang diharapkan dapat mengurangi dampak kerusakan yang lebih luas dan juga melindungi tanaman kelapa sawit dan kerugian lebih lanjut.

“Perkembangan situasi akan terus dipantau oleh Disbun Sulawesi Barat dan memberikan dukungan teknis kepada para petani untuk memastikan efektivitas pengendalian hama ini,” katanya.

Dia menyatakan pemerintah terus melakukan koordinasi dalam mengatasi permasalahan serangan hama ulat ini secara efektif.

Baca Juga:
Geger! Pemilik Kos di Semarang Ini Kepergok Konsumsi Daging Kucing dengan Lahap, Alasannya Mengejutkan

Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Maros dan Wahdah Islamiyah atau WI siap bekerja sama untuk meningkatkan sektor pendidikan dan menciptakan generasi unggul.

Dr Chaidir Syam, yang merupakan Bupati Maros, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan organisasi masyarakat dalam memajukan dunia pendidikan.

“Merawat dunia pendidikan sama dengan merawat masa depan bangsa ini, masa depan daerah kita dan masa depan anak-anak kita,” ucapnya.

Baca Juga:
Ramai di Media Sosial! Oknum Dosen UNY Diduga Lakukan Penganiayaan kepada Mahasiswa, Begini Kata Ketua BEM yang Melihatnya Langsung

Dia melanjutkan pendidikan merupakan kunci untuk mempersiapkan generasi mendatang dan pihaknya sangat menghargai upaya Wahdah Islamiyah dalam hal ini. (Antara)

Bagikan: