Palu, gemasulawesi – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menerangkan alasan realisasi APBD 2024 masih berada di angka 50 persen hingga bulan Agustus 2024.
Dalam keterangannya di Palu pada hari Selasa, tanggal 13 Agustus 2024, Novalina, yang merupakan Sekretaris Daerah Sulawesi Tengah, mengatakan ada beberapa hal yang membuat serapan masih rendah, diantaranya pencairan DAK dan gaji P3K.
Struktur APBD Sulawesi Tengah tahun 2024, yaitu pendapatan daerah sebesar 5,15 triliun rupiah, terbagi dari PAD atau Pendapatan Asli Daerah sebesar 2,05 triliun rupiah, pendapatan lainnya 2,5 miliar rupiah dan Transfer ke Daerah atau TKD sebesar 3,08 triliun rupiah.
Lalu belanja daerah 5,77 triliun rupiah, terbagi atas belanja barang dan jasa 1,66 triliun rupiah, belanja pegawai 2,07 triliun rupiah, belanja lainnya 1,02 miliar rupiah dan belanja modal 1 triliun rupiah.
Selain itu, ada juga sisa lebih pembiayaan anggaran atau Silpa tahun 2023 sebesar 621 miliar rupiah.
Dikutip dari situs DJPK atau Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan RI, dari target 5,15 triliun rupiah pendapatan daerah hingga bulan Agustus 2024, realisasi sebesar 2,59 triliun rupiah atau 50,44 persen.
Khusus PAD atau Pendapatan Asli Daerah dengan target 2,05 triliun rupiah, realisasi sebesar 290,9 miliar rupiah atau 46 persen.
“Pemda telah menganggarkan gaji P3K dalam APBD 2024,” katanya.
Dikutip dari Antara, dia mengatakan namun, anggaran tersebut belum sepenuhnya terserap, akibat rendahnya jumlah lulusan dari ASN P3K.
Selain itu, pencairan Dana Alokasi Khusus atau DAK yang terlambat dari pemerintah pusat, sehingga beberapa program dan juga kegiatan belum dapat terlaksana.
Novalina mengatakan pihaknya optimis serapan APBD atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah dapat dimaksimalkan hingga akhir tahun 2024. (Antara)