Temanggung, gemasulawesi – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah, bekerja sama dengan BRIN atau Badan Riset Inovasi Nasional melakukan penelitian tentang buah kopi busuk pada tanaman.
Joko Budi Nuryanto, yang merupakan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Temanggung, mengatakan pada hari Minggu, tanggal 18 Agustus 2024, bahwa serangan jamur ini tingkat kerugiannya dapat mencapai 12 hingga 20 persen.
Joko Budi Nuryanto menyampaikan jika kopi telah busuk tidak ada bobotnya.
“Tidak dapat dipakai dan tidak dapat dimanfaatkan lagi,” ujarnya.
Dia memaparkan kemarin telah mengambil sampel di beberapa titik, antara lain di Malebo dan Jambon untuk kopi jenis robusta.
“Yang jenis arabika ada di Tlahap,” katanya.
Dia melanjutkan pihaknya masih menunggu hasilnya, tingkat serangan dan juga nanti pengendaliannya.
Dikutip dari Antara, dia menyampaikan harapan pihaknya pengendaliannya nanti lebih ke arah biologi hayati.
Dia menuturkan jadi jamur dimusuhi dengan jamur yang lain, sehingga akan dicari jamur yang memangsa jamur yang lain.
Joko mengatakan jangan pakai obat atau racun.
“Jadi kita ingin menambahi untung petani kopi dengan tidak menambah biaya tetap mengurangi biaya. Yang kita lakukan adalah menekan pengeluaran agar keuntungannya bertambah,” ucapnya.
Di sisi lain, sebelumnya, Perum Bulog Cabang Banyumas mengadakan kegiatan ‘Bulog Siaga Merdeka’ di Lapangan Kedungbanteng, Banyumas, Provinsi Jawa Tengah, dalam rangka memperingati HUT RI yang ke-79.
Pimpinan Perum Bulog Cabang Banyumas, Prawoko Setyo Aji, mengatakan kegiatan ini dilaksanakan serentak di 79 titik se-Indonesia.
“Salah satunya Lapangan Kedungbanteng,” tuturnya.
Dia menyampaikan kegiatan itu digelar dalam rangka mengamankan harga pangan pada momentum HUT RI.
Baca Juga:
Dilangsungkan di Halaman Kantor Perusahaan, PT GNI dan SEI Memperingati HUT RI ke 79
Joko mengakui respons masyarakat terhadap kegiatan itu sangat bagus, sebab mereka menyerbu komoditas yang dijual dengan harga murah oleh Bulog, seperti minyak goreng, beras, gula pasir dan tepung terigu. (Antara)