Natuna, gemasulawesi – HNSI atau Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, meminta pemerintah menertibkan KIA atau kapal ikan asing yang kerap melakukan aktivitas di Laut Natuna Utara.
Hayatullah, yang merupakan Wakil Sekretaris HNSI Kabupaten Natuna, saat dihubungi lewat sambungan telepon dari Natuna pada hari Sabtu, tanggal 17 Agustus 2024, menyampaikan kapal asing masif melakukan aktivitas penangkapan ikan di perairan Indonesia, yakni di bagian barat dan timur Natuna.
“Terbaru, beberapa hari yang lalu, nelayan Natuna kembali menemukan nelayan asing yang melakukan aktivitas menangkap ikan di bagian utara,” ucapnya.
Dia melanjutkan kapal nelayan asing sangat sering memasuki wilayah Indonesia, apalagi kapal dari negara Vietnam.
“Untuk wilayah banyaknya nelayan asing itu mulai dari utara 5/8 hingga wilayah timur 4/9,” katanya.
Dia menuturkan maraknya kapal ikan asing di perairan Indonesia merugikan nelayan, karena hasil tangkapan menjadi berkurang.
Dia menerangkan nelayan Natuna merupakan nelayan tradisional, yaitu mencari ikan menggunakan pancing, sedangkan nelayan asing menggunakan jaring.
“Negara kita harus mengambil tindakan tegas terhadap nelayan asing yang melanggar batas wilayah,” tuturnya.
Dia menambahkan jika tidak kasihan sama nelayan tradisional.
Dikutip dari Antara, menurutnya, jika hal ini terus berlangsung akan menghilangkan sumber ekonomi masyarakat, yang pada akhirnya menambah jumlah masyarakat miskin di Natuna.
“Harapan saya di hari kemerdekaan kita ini, untuk ke depan pemerintah harus memperkuat armada kita untuk di wilayah Natuna Utara agar para nelayan aman dalam mencari nafkah,” imbuhnya.
Secara terpisah, Dedy, yang merupakan nelayan tradisional Kabupaten Natuna, menyampaikan beberapa hari lalu dia menemukan puluhan kapal ikan asing atau KIA di Laut Natuna Utara.
Dia menyebutkan sekitar 30 mil dari Pulau Laut.
Dia memaparkan KIA itu melakukan aktivitas penangkapan ikan dan dirinya sempat mengabadikan video keberadaan mereka lengkap dengan titik koordinatnya.
Dedy berharap presiden terpilih nantinya memilih Menteri Kelautan dan Perikanan yang tegas dalam melakukan pemberantasan kapal ikan asing atau KIA.
Baca Juga:
Pemilu 2024, KPU Donggala Menetapkan Perolehan Kursi Partai Politik dan Calon Terpilih Anggota DPRD
“Di zaman Susi (mantan Menteri Kelautan Perikanan) mana ada sebanyak itu, paling 1 atau 2 saja,” ujarnya. (Antara)