Gunung Merapi Dilaporkan Mengeluarkan 30 Kali Guguran Lava ke Arah Barat Daya Sejauh 1.600 Meter pada Rabu Pagi

Ket. Foto: Gunung Merapi Keluarkan 30 Kali Guguran Lava ke Arah Barat Daya Source: (Foto/GMaps/Juan Sayyid Akbar)

Sleman, gemasulawesi – Aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang berada di Jawa Tengah menunjukkan intensitas yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir.

Pada hari Rabu pagi, tanggal 2 Oktober 2024, Gunung Merapi teramati mengeluarkan 30 kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Bebeng) sejauh 1.600 meter.

BPPTKG atau Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi dalam pengamatan pada Rabu, tanggal 2 Oktober 2024, pukul 00.00 hingga pukul 06.00 WIB menyampaikan visual Gunung Merapi terlihat jelas.

Baca Juga:
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Sultra Merilis Daftar Harga Bahan Bakar Khusus Terhitung 1 Oktober

Asap kawah yang memiliki tekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas yang tebal dan tinggi 125 meter di atas puncak kawah Gunung Merapi.

“Teramati 30 kali guguran lava ke arah barat daya atau Kali Bebeng dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter,” ujar mereka dalam keterangan resminya.

BPPTKG menyatakan potensi bahaya sekarang ini berupa guguran lava dan juga awan panas.

Baca Juga:
Tim Patroli Jakpus Sukses Amankan Sekelompok Pemuda yang Diduga Akan Tawuran, Warganet Dibuat Heran dengan Barang Bukti

Mereka menambahkan itu pada sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer.

Lalu Sungai Bedog, Bebeng, dan Krasak sejauh maksimal 7 kilometer. Di sektor sebelah tenggara mencakup Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan juga Sungai Gendol sejauh 5 kilometer atau km.

BPPTKG mengatakan lontaran material vulkanik jika terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

Baca Juga:
Tanggapi Video Viral Pasien Kritis yang Tidak Dilayani RSUD Muaradua, Pemkab OKU Selatan Akan Lakukan Tindakan Begini

“Data pemantauan memperlihatkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya,” ucapnya.

Untuk itu, masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya dan mewaspadai bahaya lahar dan awan panas guguran atau APG terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Warga juga diminta agar melakukan antisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi gunung.

Baca Juga:
Brutal! Remaja di Tangerang Jadi Korban Penyiraman Air Keras oleh Kelompok Bermotor, Begini Kronologinya

Apabila terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan, maka tingkat aktivitas dari Gunung Merapi akan segera dilakukan peninjauan kembali. (*/Mey)

Bagikan: