BPBD Gorontalo Utara Menggelar Kesiapsiagaan Penanganan Bencana Banjir yang Melanda Beberapa Wilayah

Ket. Foto: BPBD Gorontalo Utara Mengadakan Kesiapsiagaan Penanganan Bencana Banjir Source: (Foto/ANTARA/Susanti Sako)

Gorontalo Utara, gemasulawesi – Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mengadakan kesiapsiagaan penanganan bencana banjir yang melanda beberapa wilayah di daerah tersebut.

Sekretaris Daerah sekaligus Kepala BPBD Gorontalo Utara, Suleman Lakoro, mengatakan sedikitnya 14 titik rawan banjir di 11 kecamatan di daerah ini.

Suleman Lakoro menyatakan kesiapsiagaan hingga awal bulan Februari nanti mengingat curah hujan tinggi diperkirakan masih akan melanda.

“Untuk tahun ini, pemda mengalokasikan anggaran tidak terduga sebesar 2 miliar rupiah,” ujarnya.

Baca Juga:
Bupati Sigi Mengimbau Masyarakat Menjaga Kualitas Durian sehingga Tetap Diburu Pembeli

Dia menyebutkan sebesar 1 miliar rupiah dari dana tak terduga itu disiapkan untuk penanggulangan bencana banjir.

“Sisanya dipersiapkan untuk program MBG atau Makan Bergizi Gratis,” katanya.

Saat ini, koordinasi dalam pendistribusian bantuan makanan siap saji terus dilakukan.

Dia menyatakan pemerintah desa di antaranya di Desa Milango Kecamatan Tomilito diminta mempercepat informasi terkait dengan jumlah warga yang terdampak banjir agar mempermudah penyaluran bantuan.

Baca Juga:
Nasyiatul Aisyiyah Makassar Lakukan Kegiatan Pelatihan Paralegal untuk Mendampingi dan Membela Korban Kekerasan

“Hal ini juga berlaku untuk desa terkena dampak lainnya,” tuturnya.

Dikutip dari Antara, salah satu warga Desa Milango, Riskal Gou, menyampaikan pemda diharapkan untuk cepat tanggap terhadap musibah banjir di daerah tersebut.

“Kami berharap pemda segera memberikan solusi untuk mempercepat penanggulangan agar desa-desa langganan banjir dapat segera keluar dari kesulitan yang dialami,” ucapnya.

Menurutnya, selama bulan Januari 2025, 3 desa di Kecamatan Tomilito, yakni Milango, Leyao, dan Bubode telah 5 kali dilanda banjir.

Baca Juga:
Imbas Sistem Sewa Mobil, Sejumlah Kendaraan Dinas Plat Merah di Parigi Moutong Teronggok Dalam Kondisi Rusak tidak Terurus

Banjir paling parah terjadi pada hari Minggu, tanggal 26 Januari 2025, dini hari sekitar pukul 02.00 WITA dengan ketinggian air mencapai lutut hingga pinggang orang dewasa.

Banjir yang disertai arus deras tidak hanya merendam pemukiman tetapi mengakibatkan banyaknya tanaman jagung dan padi sawah siap panen milik masyarakat dan mengalami kerusakan.

Selain itu, ternak ayam juga banyak yang hanyut.

Dia mengatakan bahkan ada salah satu dapur milik warga di Desa Bubode hanyut terseret oleh banjir. (Antara)

Bagikan: