Dinas Pendidikan Parigi Moutong Gandeng Seniman Lokal Lewat Program GSMS 2025 untuk Perkuat Pendidikan Seni di Sekolah

Ket. Foto ilustrasi seniman yang terpilih Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) 2025 Source: (Foto/Pexels/@cottonbro studio)

Parigi Moutong, gemasulawesi - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah kembali menggelar Program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) untuk tahun 2025.

Program ini merupakan bentuk kolaborasi antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Parigi Moutong dengan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia sebagai upaya memperkuat pendidikan kesenian melalui kegiatan ekstrakurikuler di lingkungan sekolah.

Program GSMS sendiri bertujuan untuk membuka akses lebih luas bagi para siswa dalam mengembangkan kemampuan seni mereka secara langsung dari para seniman yang telah terbukti kompetensinya.

Dengan mengundang seniman untuk terlibat langsung dalam proses pembelajaran di sekolah, program ini diharapkan dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih kontekstual dan kreatif bagi peserta didik.

Baca Juga:
Kanwil Kemenkum Sulteng Apresiasi Langkah Progresif Pemkab Parigi Moutong dalam Penyempurnaan Regulasi Daerah

Sebagai bagian dari pelaksanaan program, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parigi Moutong telah membuka proses pendaftaran bagi para seniman lokal untuk ambil bagian dalam program tersebut.

Setelah melalui proses seleksi, diumumkan daftar seniman yang terpilih dan dibagi ke dalam dua kategori, yakni seniman yang dibiayai melalui APBN dan seniman yang dibiayai oleh APBD.

Untuk kategori seniman APBN, nama-nama yang terpilih antara lain: Seniman Maman Adriansya dan Asisten Seniman Rizky Yahya yang akan ditempatkan di SMPN 1 Ampibabo, Seniman Melda Dwi Sintiawati bersama Asisten Seniman Amri di SMPN Satap 1 Tinombo, Seniman Irwan Kurniawan bersama Afif Randika di SD Inpres 3 Tada, Seniman M Nuzul dan Arwan A Datau di SMPN 1 Moutong, serta Seniman M Isra dan M Azhari di SMPN 3 Parigi.

Sementara untuk seniman yang masuk kategori APBD, tercatat nama-nama seperti: Seniman M Kemal di SMPN Model Toniasa, Seniman Silvayana di SDN Gio, Seniman Nur Anisa di SD Negeri Inti Olaya, Seniman Feriyanto di SD Negeri Kayukobo, Seniman Waldi Setiawan di SD Inpres 2 Toboli, dan Seniman Yuhardin di SD Negeri Silanga. Selain itu, terdapat juga Seniman Ibnu Chalik di SD Negeri Pinotu, Seniman Hermawan di SMPN 1 Palasa, Seniman Hamlan di SMPN 1 Tomini, serta Seniman Edi Shofyan di SD Inpres 1 Sidole.

Baca Juga:
Pemkab Buol Gerak Cepat Tertibkan Tambang Emas Ilegal, Dorong 30 Titik WPR Demi Tambang Rakyat Legal

Program ini tidak hanya menjadi wadah kreatif bagi seniman lokal, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk memperkuat pendidikan karakter dan budaya di kalangan pelajar. Dengan hadirnya seniman di sekolah, diharapkan siswa mampu mengenal, mengapresiasi, dan mengekspresikan nilai-nilai seni dan budaya sejak dini.

Program GSMS 2025 pun menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dan pusat dalam membangun sumber daya manusia yang unggul melalui pendekatan budaya dan seni. (*/Risco)

Bagikan: