Makassar, gemasulawesi – Sejumlah kampus di Kota Makassar diduga terlibat dalam tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus ferienjob ke Jerman.
Salah satu kampus yang diduga terlibat TTPO ferienjob ke Jerman ini adalah UIN Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan.
Namun dengan tegas, UIN Alauddin Makassar membantah tudingan terlibat TPPO dengan modus program ferienjob ke Jerman tersebut.
Dalam keterangan tertulis, Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Pengembangan Lembaga, Prof Muhammad Amri menegaskan bawah UIN Alauddin Makassar tidak mempunyai kerja sama resmi dengan program ferienjob.
"(Kami) menegaskan bahwa tidak ada kerja sama resmi UIN Alauddin Makassar dengan program ferienjob, baik itu yang bersifat flagship maupun mandiri," kata Prof Muhammad Amri.
Dugaan ini muncul setelah munculnya kabar bahwa ada mahasiswa yang mengikuti program Ferienjob ke Jerman dan ia mengaku berasal dari UIN Alauddin.
Prof Amri pun membenarkan kabar tersebut dan tidak membantahnya.
"Bahwasanya ada mahasiswa yang mengatasnamakan UIN Alauddin Makassar yang mengikuti program ferienjob, adalah benar. Mahasiswa tersebut atas nama Fikram, alumni Prodi Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Komunikasi," ungkap Prof. Amri.
Namun dengan tegas ia mengatakan jika mahasiswa tersebut berangkat atas inisiatif serta kemauannya sendiri.
Tak pernah ada koordinasi dengan Career Development Center (CDC) atau bagian alumni UIN Alauddin Makassar.
Prof. Amri menjelaskan bahwa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin sempat menerima undangan untuk mengikuti sosialisasi program ferienjob ke Jerman.
Namun, pihak kampus tidak menanggapi undangan tersebut dengan alasan ketidakjelasan lembaga yang mengundang.
Salah satu alasan utamanya adalah karena informasi terkait lembaga yang mengirimkan undangan tersebut tidak jelas asal usulnya.
Prof. Muhammad Khalifa Mustamin, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UIN Alauddin, juga memberikan penjelasan serupa.
Beliau menyatakan bahwa kampus tidak menjalin kerjasama dengan pihak yang mengirimkan mahasiswa ke Jerman untuk program ferienjob seperti yang banyak diberitakan saat ini.
Prof. Khalifa menegaskan pentingnya melakukan pengecekan dan penelitian ulang jika ada program yang ditawarkan kepada mahasiswa, terutama terkait legalitas, keamanan, dan manfaat yang dapat diperoleh.
“UIN Alauddin tidak melakukan kerjasama dengan pihak yang memberangkatkan mahasiswa ke Jerman seperti yang banyak diberitakan,” jelas Prof Khalifa. (*/Shofia)